BERITASOLORAYA.com - Setelah Lebaran Idul Fitri usai, masyarakat Islam Jawa pada umumnya mengadakan tradisi Lebaran ketupat dengan sebutan Kupatan.
Lebaran ketupat sendiri merupakan prosesi 7 hari pasca Lebaran Idul Fitri yang umum dirayakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa.
Ketupat adalah makanan khas yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan selongsong dari daun kelapa atau janur yang dianyam dengan bentuk segi empat diagonal, kemudian direbus.
Secara umum, Kupatan merupakan tradisi atau budaya masyarakat di Jawa dan Nusantara yang awalnya hanya dirayakan secara individual. Seiring waktu, Kupatan semakin populer dan menjadi sebuah tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Ada Kabar Terbaru Soal Penghapusan Tenaga Honorer dari Gedung DPR...
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari buku Membangun Paradigma Keilmuan Ketupat Ilmu yang ditulis oleh Hamidulloh Ibda, dalam bukunya, Clifford Geertz mengemukakan bahwa Kupatan adalah sebuah tradisi selametan yang biasanya dilakukan pada hari 7 bulan Syawal.
Tradisi Kupatan atau Ketupat awalnya berasal dari masyarakat Jawa dan menjadi populer di Nusantara sebagai perayaan yang diwarisi dari nenek moyang.