BERITASOLORAYA.com - Secara psikologis, lebih dari 80% orang akan mencari cara untuk tidak tertular atau menulari orang lain saat pilek dan flu.
Kebiasaan yang sering dilakukan untuk menghindarinya antara lain dengan cenderung mencuci tangan lebih sering, menutupi mulut saat batuk dan bersin, atau sekadar stay di rumah untuk menghindari orang sakit.
Sebagian memilih mengonsumsi lebih banyak buah-buahan atau obat herbal untuk mengobati flu dan pilek.
Apakah kebiasaan-kebiasaan ini benar-benar ampuh mencegah sakit di musim flu atau justru hanya membuang waktu?
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari The Healthy, ada beberapa kebiasaan yang selama ini dianggap mampu mengobati flu tetapi ternyata hanya buang-buang waktu.
- Terlalu bergantung dengan hand sanitizer
Hand-sanitizer pernah menjadi produk primadona yang dimiliki semua orang terlebih di masa pandemi Covid-19. Produk ini dinilai sangat berguna karena dapat menjadi pengganti air dan sabun kapanpun dan di manapun.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hand-sanitizer yang memiliki konsentrasi alkohol antara 60%-90% optimal digunakan jika sabun dan air tidak tersedia. Namun, bukan berarti menjadi pengganti air dan sabun.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Indonesia Menurut BMKG, Selasa, 2 Agustus 2022, Didominasi oleh Hujan Ringan