Harus Impor 215 ton Gula Jelang Idul Fitri, Suplai dalam Negeri Kurang?

- 26 Maret 2023, 08:18 WIB
Ilustrasi pasoka gula pasir
Ilustrasi pasoka gula pasir /ANTARA/Irfan Anshori

BERITASOLORAYA.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) ajukan impor 215 ribu ton gula pasir untuk antisipasi meningkatnya permintaan bahan makanan pokok dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
 

 
Impor bahan makanan pokok, dalam hal ini gula pasir harus dilakukan karena suplai produksi gula dalam negeri tidak sebanding dengan angka kebutuhan gula nasional.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada Sabtu, 25 Maret 2023 menyebutkan angka kebutuhan gula nasional 2023 sekitar 3,4 juta ton sedangkan produksi gula pasir dalam negeri sekitar 2,6 juta ton. Data tersebut berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional bulan Januari hingga Desember 2023.

 
Mengenai hal itu, ia menyampaikan pihaknya harus mempercepat impor gula pasir, demi mencegah kelangkaan bahan pangan. Hal itu disebabkan idul fitri tahun ini lebih dulu dari pada musim giling tebu.

“Sehingga selisihnya masih harus ditutup oleh pasokan luar negeri. Langkah pengadaan dari luar ini yang kita percepat dari awal agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat, mengingat puasa dan Lebaran tahun ini lebih dekat dengan awal tahun dan mendahului musim giling tebu,” kata Arif Prasetyo Adi.

Terkait itu Bapanas telah memberikan surat permohonan penugasan dari Menteri BUMN untuk BUMN Pangan, yaitu ID Food dan PTPN Holding Perkebunan agar memperoleh pengadaan gula pasir dari luar negeri.

Atas dasar itu, pihak BUMN Pangan ID Food serta PTPN Holding Perkebunan akan mengimpor sekitar 215 ribu ton gula pasir putih (GKP) dengan cara berangsur-angsur.
 
Baca Juga: Dukungan Penuh dari Milanisti, 37 Ribu Tiket Pertandingan AC Milan Terjual pada Perempat FInal Liga Champions

“Seluruh proses perizinan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan sudah dipenuhi. Kedatangan dilakukan secara bertahap. Pada Maret-Mei ini ditargetkan masuk sekitar 99 ribu ton GKP,” jelasnya.

Untuk dapat meratakan jumlah GKP import yang datang, gula yang tiba di bulan Maret-Mei 2023 akan dibagi di tiga pelabuhan, ketiganya adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, serta Belawan di Medan.

Katanya lagi, penugasan ini bersumber pada kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) juga Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) pada tingkat Menteri.
 
Rapat yang dilaksanakan pada Januari lalu itu memiliki tujuan menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan tahun 2023 juga penguatan terhadap Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
 
Baca Juga: Resmi, Pemerintah Umumkan Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2023, Simak Selengkapnya

Langkah tersebut telah sejalan dengan arahan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar kementerian/lembaga dapat menghitung dengan detail dan memastikan kesediaan stok pangan masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.

Terkait harga, rata-rata gula konsumsi nasional pada tingkat konsumen per 24 Maret 2023, dijual Rp14.416 per kg. Harga itu sesuai dengan Panel Harga Pangan NFA, yang terhitung stabil sejak Oktober tahun lalu.

Harga tersebut masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen, selaras dengan Peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 11 Tahun 2022 yang menentukan HAP gula pada tingkat konsumen seharga Rp14.500 per kg.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x