Network
“Awal-awal sering dari 3 minggu sampai sebulan itu sering, tapi semingguan ini udah jarang, hampir nggak pernah”, kata Fuji.
“Ma, Pa, Bi, Bibi kan dia panggilnya, Mi, gitu, kayak gitu, suka manggil. Pas awal-awal aku panik, kaget, takut, tapi lama-lama ya udah, gak apa-apa, mungkin kangen kan, nyari-nyari orang tuanya mana”, ungkap Fuji.
Kemudian Fuji mengungkapkan tentang pemikirannya tentang kehidupan Gala di masa depan.
“Aku sih lebih mikirin ke masa depan dia kali ya? Nanti gedenya gimana nih? Maksudnya bukan gimana-gimana, aku yakin Gala jadi sukses, maksudnya nanti jalannya kemana, dia jadi apa, nanti kalo nanyain mama papanya gimana, aku jawabnya gimana, aku tidak prepare untuk menjawab kalo dia tanyain orang tuanya, sampe sekarang aku tidak prepare”, ungkap Fuji.
Fuji mengaku sempat kesal dengan kata-kata kurang menyenangkan dari seseorang ketika dirinya dikatakan memanfaatkan Gala untuk terkenal.
“Waktu itu ada yang bikin konten, aku dibilangin pansos ama Gala biar viewers ama followers nya banyak, aku tidak masalah sih dengan omongannya dia, tapi kenapa bawa-bawa Gala? Kalau mau membenci aku benci aja, gak usah bawa-bawa Gala”, ujar Fuji.
“Itu Gala tu lagi di RS, lagi nangis-nangis masih trauma sama semua orang, dia cuma mau digendong sama aku, aku capek-capek pagi-pagi, masih aja dinyinyirin, ada lah rasa emosi”,lanjut Fuji.
“Aku bilang, Gala tu lagi tidak boleh tidur, dia baru ditetesin obat untuk membuat matanya terus terbuka, karena mau diperiksa retinanya, sementara Gala lagi mengantuk banget dan dia tidak boleh tidur, dan dia juga tidak mau dipegang orang lain, caraku ya TikTok an saja kan? Karena dia suka lagu, mau aku apain lagi, dia tidak mau menyentuh tanah, dia maunya digendong”,ujar Fuji menjelaskan kondisi yang sebenarnya.
Kemudian Fuji mengatakan bahwa dirinya akan selalu membersamai Gala sampai Gala dewasa nantinya.
“ Iya, akan terus mendampingi Gala”, kata Fuji.
