Yuk Simak Niat Puasa Syawal, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanannya

- 10 Mei 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi Puasa Syawal. Lebaran 2021 akan segera tiba, berikut niat Puasa Syawal, tata cara, dan waktu pelaksanaannya yang perlu Anda ketahui.
Ilustrasi Puasa Syawal. Lebaran 2021 akan segera tiba, berikut niat Puasa Syawal, tata cara, dan waktu pelaksanaannya yang perlu Anda ketahui. /Bersamadakwah.wnet/Tangkap Layar situs

PR SOLORAYA - Setelah hari raya Idul Fitri 1442 H, umat muslim biasanya melakukan Puasa Syawal.

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan setelah berakhir bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal.

Waktu pelaksanaan Puasa Syawal adalah sebanyak 6 hari dan dapat dilakukan umat muslim yang ingin mendapatkan pahala di bulan Syawal.

Baca Juga: Penjual Ketupat Mulai Jajakan dagangan di Pasar Senen Jelang Lebaran

Rasullullah Saw. bersabda dalam salah satu hadits tentang keutamaan berpuasa di bulan Syawal.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Sebelum melakukan Puasa Syawal, umat muslim dianjurkan untuk meniatkan diri baik hanya di dalam hati maupun dilafalkan.

Baca Juga: Resep Kue Talam, Olahan Sagu yang Cocok sebagai Hidangan Lebaran 2021

Niat Puasa Syawal

Berikut ini adalah niat Puasa Syawal yang dilakukan setelah hari raya Idul Fitri.

Niat Puasa Syawal di Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah Swt.”

Niat Puasa Syawal di Pagi Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Swt.”

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 10 Mei 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Tata Cara Puasa Syawal

Berikut tata cara Puasa Syawal:

1. Dilakukan sebanyak 6 hari

Puasa Syawal dilakukan umat muslim selama 6 hari, sehari setelah hari raya Idul Fitri.

Puasa Syawal boleh dilakukan di hari yang tidak berurutan di bulan Syawal selama jumlah hari berpuasanya tetap 6 hari.

Baca Juga: CEK FAKTA: Video Jokowi Pulang Kampung saat Larangan Mudik Diberlakukan

2. Berniat sebelum berpuasa

Sebelum melakukan Puasa Syawal, dianjurkan untuk berniat terlebih dahulu. Niat boleh dimulai sehari sebelum atau saat hari berpuasa.

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah sehingga tidak diwajibkan untuk melafalkan niat di malam harinya.

Umat muslim bisa memulai niat puasa di pagi atau waktu apapun di hari puasa selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berjima'.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 10 Mei 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Hal itu dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw. ketika Aisyah ra tidak memiliki makanan pada suatu pagi untuk dimakan sehingga Rasulullah memutuskan berpuasa.

"Beliau lalu bersabda: ‘Kalau begitu aku akan puasa’”. (HR Muslim no. 1154).

3. Istri wajib meminta izin pada suami

Karena hukumnya sunnah, seorang istri wajib meminta izin pada suami terlebih dahulu jika ingin Puasa Syawal.

Baca Juga: CEK FAKTA: Video Jokowi Pulang Kampung saat Larangan Mudik Diberlakukan

Hal itu dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.

لا يحِلُّ للمرأةِ أن تصومَ وزَوجُها شاهِدٌ إلَّا بإذنِه، ولا تأذَنْ في بيته إلا بإذنِه

“Tidak halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya hadir (tidak sedang safar) kecuali dengan seizinnya. Dan tidak halal seorang wanita membiarkan orang lain masuk kecuali dengan seizin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195).

4. Boleh membatalkan puasa walau tanpa uzur

Sengaja membatalkan tidak boleh dilakukan saat menjalankan puasa-puasa wajib.

Puasa Syawal hukumnya sunnah, jadi diperbolehkan untuk dibatalkan jika ada ataupun tidak ada uzur syar'i, walau yang terakhir ini tidak disarankan.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 10 Mei 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Hal tersebut dijelaskan oleh Syaik Abdul Aziz bin Baz.

“Jika puasa tersebut adalah sunah, maka boleh membatalkannya, tidak wajib menyempurnakannya. Ia boleh membatalkannya secara mutlak. Namun yang lebih utama adalah tidak membatalkannya kecuali karena sebab yang syar’i, semisal karena panas terik, atau badan yang lemas, atau ada orang yang mengundang ke pernikahan, atau hal-hal yang memaksa untuk membatalkan puasa lainnya, maka tidak mengapa.”

5. Berpuasa dari pagi hingga waktu berbuka

Seperti tata cara puasa lainnya, Puasa Syawal dilakukan dari setelah makan sahur hingga berbuka di waktu Magrib.

Selama berpuasa, dilarang untuk melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dan melakukan amalan dosa yang membatalkan pahala puasa seperti berghibah, mencela, berbohong, dan sebagainya.

Baca Juga: Makin Aktif di Laut China Selatan, China Tambah Ladang Gas Baru di Teluk Besar

6. Mengutamakan qadha puasa Ramadhan

Sebelum melakukan Puasa Syawal, ada baiknya umat muslim mengutamakan dulu kewajiban qadha puasa saat Ramadhan.

Hal itu disebabkan qadha puasa merupakan kewajiban yang dibanding Puasa Syawal yang dihukumi wunnah.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho-nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x