Network
BERITASOLORAYA.com - Bagi anda para pengguna sistem operasi Android, aad beberapa peringatan yang harus anda perhatikan. Terutama bagi pengguna Android yang menjadikan Google Chrome sebagai browser utama di smartphone anda. Baru-baru ini, majalah Forbes mengingatkan para pengguna Android untuk segera menghapus browser Google Chrome dari perangkat masing-masing. Alasannya, karena browser Google Chrome tidak menjamin keamanan bagi para penggunanya.
Forbes sendiri mengklaim, berhasil menemukan penggunaan Google Chrome rupanya dapat menyebabkan data dalam perangkat Anda lebih mudah dicuri. Penemuan Forbes ini diungkap ke publik, setelah tidak lama Facebook atau kini bernama Meta, dituduh telah melakukan "penambangan" data privasi ke sejumlah pengguna.
Forbes sendiri mengklaim, berhasil menemukan penggunaan Google Chrome rupanya dapat menyebabkan data dalam perangkat Anda lebih mudah dicuri. Penemuan Forbes ini diungkap ke publik, setelah tidak lama Facebook atau kini bernama Meta, dituduh telah melakukan "penambangan" data privasi ke sejumlah pengguna.
Baca Juga: Siapa Ahli Waris Asuransi Vanessa Angel? Sang Ayah: Saya Merinding
Lewat data akselerometer yang digunakan sebagai pelacak lokasi. Ternyata data akselerometer ini, juga sebagai alat pelacak yang juga bisa memonitor aktivitas pengguna Facebook. Zak Doffman, penulis cybersecurity Forbes, menjelaskan bahwa prinsip kerja Facebook dan Chrome berbeda. Kalau Facebook membobol data privasi penggunanya, hanya semata-mata untuk arsip pribadi.
Sedangkan Google Chrome, justru membobol data untuk orang lain. Bahkan Chrome juga diketahui membagikan data yang dikumpulkan secara cuma-cuma. “Khusus menyediakan data gratis untuk sejumlah data sensitif seperti aktivitas Anda sehari-harinya, dan bahkan tingkah laku Anda,” ucap Zak Doffman. Hal ini diungkapkan oleh salah satu penelitian dari Zak Doffman, dimana Google CHrome memudahkan situs yang pernah Anda kunjungi untuk mempengaruhi sejumlah sensor yang beroperasi dalam gawai Anda.
Lewat data akselerometer yang digunakan sebagai pelacak lokasi. Ternyata data akselerometer ini, juga sebagai alat pelacak yang juga bisa memonitor aktivitas pengguna Facebook. Zak Doffman, penulis cybersecurity Forbes, menjelaskan bahwa prinsip kerja Facebook dan Chrome berbeda. Kalau Facebook membobol data privasi penggunanya, hanya semata-mata untuk arsip pribadi.
Sedangkan Google Chrome, justru membobol data untuk orang lain. Bahkan Chrome juga diketahui membagikan data yang dikumpulkan secara cuma-cuma. “Khusus menyediakan data gratis untuk sejumlah data sensitif seperti aktivitas Anda sehari-harinya, dan bahkan tingkah laku Anda,” ucap Zak Doffman. Hal ini diungkapkan oleh salah satu penelitian dari Zak Doffman, dimana Google CHrome memudahkan situs yang pernah Anda kunjungi untuk mempengaruhi sejumlah sensor yang beroperasi dalam gawai Anda.
Baca Juga: Wisata Kota Malang yang Menggiurkan
“Go0gle tidak hanya memudahkan akses tetapi juga memberitahu tiap penggunanya bahwa pengaturan seperti inilah yang direkomendasikan dan harus diterapkan di gawai Anda,” kata Zak Doffman.
Di Android, Chrome mungkin tidak bisa anda hapus atau uninstall. Tetapi anda bisa melenyapkannya dengan cara menekan disable atau hilangkan di bagian pengaturan smartphone anda. Selain soal data yang dicuri, bulan lalu saja pengguna Google Chrome baru saja diperingati soal kemungkinan peretasan tingkat tinggi yang bisa menyerang secara bertubi - tubi.
Peringatan untuk menghapus Google Chrome kali ini menjadi yang kedua kalinya untuk para pengguna Google Chrome. Pihak Google sendiri juga tidak tinggal diam, dimana Google juga sudah mengingatkan 2,6 triliun pengguna Google Chrome. “Kami sengaja membatasi resolusi dari motion sensors di Chrome. Sejak 2019 kami menerapkan pengaturan yang mengizinkan pengguna untuk memblokir laman yang berusaha mengakses motion sensors suatu perangkat secara bersamaan,” jelas juru bicara Google kepada The Sun.
Lebih jauh lagi, pihak Google juga menjelaskan bahwa hingga saat ini mereka masih mengutamakan keamanan serta privasi bagi setiap pengguna Chrome.***
“Go0gle tidak hanya memudahkan akses tetapi juga memberitahu tiap penggunanya bahwa pengaturan seperti inilah yang direkomendasikan dan harus diterapkan di gawai Anda,” kata Zak Doffman.
Di Android, Chrome mungkin tidak bisa anda hapus atau uninstall. Tetapi anda bisa melenyapkannya dengan cara menekan disable atau hilangkan di bagian pengaturan smartphone anda. Selain soal data yang dicuri, bulan lalu saja pengguna Google Chrome baru saja diperingati soal kemungkinan peretasan tingkat tinggi yang bisa menyerang secara bertubi - tubi.
Peringatan untuk menghapus Google Chrome kali ini menjadi yang kedua kalinya untuk para pengguna Google Chrome. Pihak Google sendiri juga tidak tinggal diam, dimana Google juga sudah mengingatkan 2,6 triliun pengguna Google Chrome. “Kami sengaja membatasi resolusi dari motion sensors di Chrome. Sejak 2019 kami menerapkan pengaturan yang mengizinkan pengguna untuk memblokir laman yang berusaha mengakses motion sensors suatu perangkat secara bersamaan,” jelas juru bicara Google kepada The Sun.
Lebih jauh lagi, pihak Google juga menjelaskan bahwa hingga saat ini mereka masih mengutamakan keamanan serta privasi bagi setiap pengguna Chrome.***
Artikel ini sudah tayang di Pikiran Rakyat Tasikmalaya dengan judul : Pengguna Android Disuruh Segera Menghapus Browser Google Chrome, Kenapa?
