Jadi Salah Satu Keajaiban Dunia, Inilah Sejarah Candi Borobudur yang Tidak Banyak Orang Tahu, Simak Selengkapn

- 12 Mei 2023, 21:24 WIB
Sejarah candi borobudur yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah terbesar di Indonesia, masuk sebagai keajaiban dunia
Sejarah candi borobudur yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah terbesar di Indonesia, masuk sebagai keajaiban dunia /

BERITASOLORAYA.com - Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur dan kebudayaan yang megah, terletak di pulau Jawa, Indonesia. Candi ini telah menjadi salah satu ikon budaya Indonesia yang terkenal di seluruh dunia.

Meskipun populer sebagai tujuan wisata, sejarah Candi Borobudur sendiri masih belum banyak diketahui oleh banyak orang.

Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah yang menarik di balik Candi Borobudur dan mengungkap fakta-fakta menarik yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.

Candi Borobudur, salah satu keajaiban dunia yang mengagumkan, mengungkapkan sejarah dan kebudayaan yang kaya di pulau Jawa, Indonesia. Dibangun oleh Dinasti Syailendra antara tahun 780-840 Masehi, candi ini memiliki makna dan tujuan yang mendalam dalam agama Buddha.

Meskipun popularitasnya sebagai tujuan wisata internasional, sejarah Candi Borobudur masih belum banyak diketahui oleh banyak orang. Mari kita telusuri lebih jauh tentang sejarah yang menarik ini dan temukan fakta-fakta menarik yang belum pernah Anda dengar sebelumnya.

Dalam sejarahnya, Dinasti Syailendra berperan penting dalam membangun Candi Borobudur. Dinasti ini adalah dinasti yang berkuasa pada masa itu dan mereka menganggap candi ini sebagai tempat suci untuk pemujaan Buddha dan tempat ziarah.

Baca Juga: 3 Candi di Lereng Gunung Lawu. Serunya Belajar Sejarah sekaligus Menikmati Udara Pegunungan

Struktur Borobudur sendiri didirikan dengan gaya mandala yang mencerminkan alam semesta menurut keyakinan Buddha. Bentuknya berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan pusatnya berbentuk lingkaran.

Ada tiga zona yang terbagi di dalam Candi Borobudur, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Kamadhatu adalah zona pertama yang mewakili dunia saat ini yang sedang dialami oleh manusia.

Di zona ini terdapat 160 relief yang menggambarkan hukum sebab akibat, yang dikenal sebagai Karmawibhangga Sutra. Relief-relief ini menggambarkan sifat-sifat dan nafsu manusia, termasuk tindakan-tindakan buruk seperti perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, dan fitnah.

Zona kedua adalah Rupadhatu, zona peralihan di mana manusia telah melepaskan diri dari urusan dunia. Di sini, terdapat galeri ukiran relief batu dan patung Buddha.

Terdapat 328 patung Buddha dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah suci seperti Gandawyuha, Lalitawistara, Jataka, dan Awadana. Seluruhnya membentang sejauh 2,5 kilometer dengan 1212 panel.

Zona terakhir adalah Arupadhatu, zona tertinggi yang melambangkan rumah Tuhan. Di zona ini, terdapat tiga serambi berbentuk lingkaran yang mengarah ke kubah pusat atau stupa.

Baca Juga: Ternyata Candi Prambanan Tidak Hanya Tempat Wisata, Cek Faktanya

Serambi-serambi ini berisi stupa-stupa berbentuk lingkaran yang berlubang dan patung Budha yang menghadap ke luar candi. Ada 72 stupa secara keseluruhan, dan stupa pusat yang kosong menjadi perdebatan apakah ada isi didalamnya atau tidak.

Selain itu, Relief-relief di Candi Borobudur menghadirkan keindahan dan keagungan seni Buddha. Secara keseluruhan, terdapat 504 patung Buddha dengan sikap meditasi dan enam posisi tangan yang berbeda di sepanjang candi. Setiap patung menggambarkan keadaan pikiran yang tenang dan pencerahan spiritual.

Selama proses restorasi pada awal abad ke-20, ditemukan dua candi kecil di sekitar Candi Borobudur, yaitu Candi Pawon dan Candi Mendut, yang secara lintas lurus dengan Candi Borobudur.

Candi Pawon terletak sekitar 1,15 kilometer dari Candi Borobudur, sementara Candi Mendut berjarak sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur. Terdapat kepercayaan bahwa ada hubungan keagamaan antara ketiga candi ini, meskipun proses ritualnya masih belum diketahui secara pasti.

Ketiga candi ini membentuk rute penting dalam perayaan Festival Hari Waisak yang diadakan setiap tahun saat bulan purnama pada bulan April atau Mei. Festival ini merupakan peringatan atas kelahiran, kematian, dan pencerahan yang diberikan oleh Buddha Gautama.

Ribuan umat Buddha dari berbagai tempat di Indonesia dan seluruh dunia berkumpul di Candi Borobudur untuk merayakan peristiwa penting ini. Mereka melakukan upacara persembahan, melantunkan doa, dan memanjatkan harapan untuk kedamaian dan pencerahan di dunia.

Candi Borobudur, dengan sejarahnya yang kaya dan keindahannya yang tak tergantikan, telah menjadi warisan budaya yang luar biasa. Keajaiban arsitektur ini terus memukau pengunjung dari seluruh penjuru dunia dan menjadi salah satu situs yang harus dikunjungi bagi pecinta sejarah, seni, dan spiritualitas.

Melalui penjelajahan sejarah dan fakta-fakta menarik yang terkait dengan Candi Borobudur, kita dapat menghargai keindahan warisan budaya yang luar biasa ini dan menggali lebih dalam makna spiritual yang terkandung di dalamnya.***

 

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah