Network
BERITASOLORAYA.com-Salah satu kuliner khas Kota Solo yang unik adalah sate kere. Berbeda dengan satai atau sate pada umumnya yang dibuat dari daging ayam ataupun kambing, kuliner khas Solo ini terbuat dari tempe gembus.
Dikutip Beritasoloraya.com dari surakarta.go.id, Selasa, 24 Oktober 2023, sate kere ini pernah dipandang sebelah mata karena dibikin dari bahan yang remeh, yakni tempe gembus dari ampas tahu. Selain itu, kata kere pada sate kere dalam bahasa Jawa artinya miskin atau tidak punya uang.
Dulu kala saat zaman penjajahan Belanda yang menyantap satai ini adalah orang pribumi yang berasal dari kalangan tidak mampu. Hal ini lantaran saat itu bahan baku membuat satai seperti daging harganya sangat tinggi sehingga tidak bisa dibeli pribumi.
Maka dari itu, pribumi yang tidak memiliki uang cukup mengganti daging dengan ampas tahu atau tempe gembus dan jeroan sebagai pengganti daging. Dari sini lah nama sate kere itu muncul.
Baca Juga: Spoiler Twinkling Watermelon Episode 10 yang Tayang Malam Ini, 24 Oktober 2023
Konon dulu pribumi memanfaatkan bahan pangan yang dibuang oleh kaum kulit putih untuk membuat sate kere. Tak heran apabila sate kere dulunya menjadi makanan umum yang dimakan kaum miskin atau kere.
Di sisi lain, adanya sate kere ini menjadi counter culture atau budaya tanding yang dibuat kaum pribumi terhadap sang penjajah. Apabila penjajah yang kaya makan satai dari daging, maka kaum pribumi makan dari sisa-sisa bahan yang ada.
Seiring berjalannya waktu, satai yang dulunya menjadi makanan wong miskin atau kere, kini menjadi kuliner khas yang banyak dicari orang apabila berkunjung ke Solo.
Bahkan sate kere ini sangat populer sebagai makanan khas Kota Solo. Cita rasa satai yang unik tak seperti sate daging pada umumnya menjadi khas dari kuliner satu ini.
Kunci kelezatan dari sate kere terletak pada bumbu kacangnya. Sambal kacang sate kere ini disiramkan di atas sate kere yang masih panas. Rasanya gurih, manis, pedas dengan aroma daun jeruk yang lamat-lamat.
