PR SOLO RAYA – Militer atau Junta Myanmar membebaskan 23.184 tahanan dari penjara di seluruh negeri pada hari di bawah amnesti Tahun Baru. Walau demikian, tahanan yang merupakan aktivis demokrasi dan kontra terhadap kudeta, peluang bebasnya masih sangat kecil.
Sabtu 17 April 2021 adalah hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar, serta hari terakhir dari liburan lima hari yang biasanya dirayakan dengan kunjungan ke kuil Buddha dan berpesta di jalanan.
Aktivis pro-demokrasi menyerukan pembatalan perayaan tahun ini dan sebaliknya agar orang-orang fokus pada kampanye untuk memulihkan demokrasi setelah kudeta militer dari pemerintahan terpilih di bawah Aung San Suu Kyi.
Aung San Suu Kyi termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta tersebut, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
"Para tahanan ini kebanyakan dari sebelum 1 Februari tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelahnya," kata juru bicara Departemen Penjara Kyaw Tun Oo sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.
Namun, rincian amnesti masih belum pasti, serta tahanan aktivis pro-demokrasi peluang bebasnya masih sangat kecil.
Baca Juga: Unggah Video Nagita Slavina Menangis, Raffi Ahmad: Bawaannya Sensitif Banget Hatinya
Sementara militer membebaskan ribuan tahanan, mereka juga mencari 832 orang dengan surat perintah sehubungan dengan protes tersebut.