ASEAN Jadi Harapan Utama bagi Berakhirnya Krisis Politik dan Kemanusiaan Akibat Kudeta Militer di Myanmar

- 19 April 2021, 04:30 WIB
ASEAN menjadi harapan utama bagi berakhirnya krisis politik dan kemanusiaan akibat kudeta militer Myanmar.*
ASEAN menjadi harapan utama bagi berakhirnya krisis politik dan kemanusiaan akibat kudeta militer Myanmar.* /Pixabay/nguyenthuantien

PR SOLORAYA – Masyarakat Myanmar harus bernegosiasi dengan dengan baik guna mengakhiri kekacauan yang terjadi di negaranya pasca kudeta 1 Februari silam. Salah satunya adalah berharap pada ASEAN.

Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN yang beranggotakan 10 negara telah berusaha mencari jalan keluar dari krisis berdarah yang berlangsung di Myanmar.

Hal ini akibat sejak sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar yang dipimpin oleh juara demokrasi Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Terdapat 18 Jenis Kelamin yang Diakui Secara Resmi di Thailand, Simak Selengkapnya

Militer Myanmar juga akan bertemu dengan negara-negara ASEAN dalam waktu dekat, sebagai alternatif penolakannya untuk bebrbicara kepada pemerintahan yang telah digulingkan.

Sebagai isyarat pertama kemajuan, kepala militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan menghadiri KTT ASEAN di Indonesia pada 24 April 2021 sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.

Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama panglima militer itu dan pertemuan dengan para pemimpin asing sejak dia merebut kekuasaan. Sebelumnya, militer Myanmar belum banyak berkomentar tentang pertemuan ASEAN.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah 105 Tokoh Mendukung Vaksin Nusantara? Simak Faktanya

Moe Zaw Oo, wakil menteri luar negeri dalam Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk minggu lalu, mengatakan ASEAN seharusnya tidak mengakui junta Myanmar.

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x