BERITASOLORAYA.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni António Guterres, memberikan peringatan yang peringatan yang memilukan, berkaitan dengan konflik Rusia dan Ukraina.
Ia mengatakan kematian dan kehancuran yang terjadi di konflik Rusia-Ukraina bisa membuat seperlima populasi dunia, bahkan hingga 1,7 miliar orang mengalami kelaparan dan kemiskinan.
Temuan dari ringkasan kebijakan terperinci pertama yang dikeluarkan oleh Global Crisis Response Group on Food, Energy, and Finance (GCRG) menunjukkan peristiwa yang terjadi di Ukraina juga mempengaruhi populasi global.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui Mashable, hal tersebut juga dapat berimbas kepada negara berkembang, karena konflik Rusia dan Ukraina ini.
"Kita semua melihat tragedi yang terjadi di Ukraina. Namun di luar perbatasannya, perang Rusia-Ukraina telah meluncurkan serangan diam-diam ke negara berkembang. Krisis ini dapat menjerumuskan 1,7 miliar orang, lebih dari seperlima umat manusia, ke dalam kemiskinan dan kelaparan di skala yang tidak terlihat dalam beberapa dekade," Guterres memperingatkan.
Peringatan tersebut cukup mengkhawatirkan, namun bukan tanpa alasan. Ketika melihat angka-angkanya, kita dapat melihat masalah ini mengerikan.
Baca Juga: Kemendikbud Beri Kemudahan untuk Guru yang Punya Sertifikat Guru Penggerak
Sebab, Ukraina dan Federasi Rusia menghasilkan 30 persen gandum dan jelai dunia, seperlima jagungnya, dan lebih dari 50 persen minyak bunga mataharinya.