BERITASOLORAYA.com – Ariel Koren, seorang manajer pemasaran yang bekerja di Google selama tujuh tahun mengumumkan akan resign pekan ini setelah protesnya terhadap Project Nimbus tidak digubris Google.
Project Nimbus merupakan sebuah program kolaborasi 1,2 miliar dollar antara Google, Amazon, dan militer Israel. Lewat proyek ini, Google disebut memasok teknologi militer Israel untuk membantai warga Palestina.
Ariel Koren menghabiskan satu tahun dalam aktivisme sosialnya. Ia mengorganisasikan protesnya untuk mendorong Google menarik diri dari proyek 1,2 miliar tersebut.
Baca Juga: Tenaga Honorer Bisa Ikut Pendataan Non ASN dan PPPK 2022 Asalkan Begini, Simak Penjelasan Resmi!
Dalam aksi protesnya, Ariel Koren aktif mengedarkan petisi, melobi eksekutif, dan berbicara kepada berbagai media.
Namun, alih-alih mendengarkan kekhawatirannya, Google justru memberikan sebuah ultimatum pada bulan November 2021 dengan bunyi:
“Setuju untuk pindah dari San Francisco di negara bagian California AS ke Sao Paulo, Brasil, atau kehilangan pekerjaannya.”
Melalui platform Medium, Koren mengutarakan bahwa pandangannya yang blak-blakan dan aktivisme sosial yang ia lakukan mendorong Google untuk menjegal langkahnya dengan merelokasi pekerjaannya ke luar negeri.
Baca Juga: Ingin Daftar PPPK 2022 September Mendatang? Honorer Wajib Penuhi Syarat Berikut!