BERITASOLORAYA.com - Harga energi telah meroket setelah perang Rusia dan Ukraina, membuat beberapa negara di seluruh Eropa mempertimbangkan langkah darurat.
Diketahui bahwa harga energi telah naik drastis karena Eropa telah mencoba untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan energi milik Rusia menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.
Menanggapi kenaikan energi tersebut, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan serangkaian tindakan sehubung dengan ekspektasi bahwa biaya energi akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Indonesia Kandidat Tuan Rumah Piala Asia 2023, Tim AFC Inspeksi Venue di Surakarta
Pemerintah Jerman akan mengeluarkan 65 miliar dolar atau setara dengan Rp969 triliun lebih untuk membantu mengatasi kenaikan harga energi tersebut.
Karena beberapa negara Eropa telah merancang langkah darurat untuk mempersiapkan musim dingin yang panjang setelah mengalami gangguan pasokan gas Rusia ke Eropa karena perang Ukraina.
Dua hari lalu, Moskow menutup pipa utama yang memasok gas ke Eropa tanpa batas waktu yang ditentukan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah mengatakan kepada Eropa untuk tetap menghadapi musim dingin yang sulit setelah Moskow menutup pipa Nord Stream 1.