BERITASOLORAYA.com– Kementerian Kesehatan atau Kemenkes baru-baru ini mengungkapkan kasus penyakit sifilis atau raja singa meningkat di lima tahun terakhir (2016 – 2022).
Namun, peningkatan terhadap kasus penyakit sifilis tidak diiringi dengan pengobatan pasien. Berdasarkan data Kemenkes, hanya 40 persen saja dari pasien ibu hamil penderita sifilis yang diobati.
Padahal dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman CDC yang diakses pada 26 Mei 2023, penyakit sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan permasalahan kesehatan yang lebih serius lagi.
Baca Juga: TERBAIK, TOP 10 SMA di Kabupaten Bogor versi LTMPT, Rekomendasi Daftar PPDB 2023
Apalagi ibu hamil yang menderita sifilis berpotensi menularkan hingga menimbulkan cacat kepada anak yang dilahirkannya kelak.
Oleh karena itu, yuk, sama-sama peduli dengan penyakit sifilis ini. Ketahui dan kenali cara penularan, pencegahan, dan empat tahapan perkembangan penyakit sifilis beserta dengan gejala dan tanda-tandanya.
Berikut ulasan seputar penyakit sifilis yang menjadi salah satu dari penyakit menular seksual dan dikenal juga dengan sebutan raja singa.
- Bagaimanakah Penularan Penyakit Sifilis (Raja Singa) ini?
Penularan utama dari penyakit sifilis atau raja singa adalah melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama berhubungan seksual baik secara vaginal, anal, maupun oral.