BERITASOLORAYA.com - Sri Lanka saat ini diketahui tengah mengalami kekisruhan pasca negara mengalami krisis ekonomi. Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diketahui melarikan diri sehingga kediaman presiden pun menjadi sasaran pengunjuk rasa.
Telisa Aulia Falianty, pengamat ekonomi Universitas Indonesia mengatakan bahwa krisis yang sedang terjadi kepada Sri Lanka sekarang harus menjadi pelajaran bagi negara-negara lain termasuk Indonesia.
Gagal bayar hutang adalah problem yang menjadi titik awal krisis yang dialami oleh Sri Lanka. Hal tersebut menurut Telisa Aulia Falianty harus menjadi pelajaran yang harus dipetik oleh negara Indonesia dan negara lainnya.
Baca Juga: Seputar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS, Berikut Tujuan dan Kapan Dilaksanakan?
Telisa menyampaikan bahwa krisis yang terjadi di Sri Lanka ini dapat berefek kepada larinya aliran modal asing dari negara-negara berkembang termasuk pasar utang di Indonesia.
Dia menambahkan bahwa meskipun hubungan perdagangan antara negara Indonesia dan Sri Lanka kecil, hal tersebut tetap akan berbahaya sebab akan memunculkan persepsi negatif para investor.
Investor dan juga para kreditur akan memiliki anggapan bahwa melakukan investasi di negara berkembang atau lower middle income country mengandung risiko yang tinggi.
Hal yang bisa dilakukan Indonesia untuk mencegah kebangkrutan seperti yang dialami Sri Lanka adalah dengan memperkuat daya tahan dalam negeri melalui berbagai macam cara, di antaranya sebagai berikut.