Kini, pemerintah punya ‘PR’ untuk menyelesaikan sebanyak 2,3 juta tenaga honorer yang ada di Indonesia, termasuk juga guru honorer.
Baca Juga: Tersingkir di 16 Besar All England, Axelsen: Saya Membuat Banyak Kesalahan
“Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tenaga honorer sangat membantu dalam penyelegaraan pelayanan publik, termasuk sektor pendidikan dan kesehatan,” tutur Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.
Sebelumya, Menteri PANRB telah mengantongi 3 opsi untuk menyelesaikan tenaga honorer, apakah akan dihapus semua, diangkat menjadi ASN semua, atau diangkat sesuai prioritas.
Ketiga opsi penyelesaian tersebut tentu memiliki kekurangannya masing-masing. Jika tenaga honorer dihapus seluruhnya, bayangan akan muncul raturan ribu pengangguran baru tidak dapat dihindari.
Baca Juga: DPR Sebut Pembatalan Penghapusan Tenaga Honorer Bisa Jadi Kenyataan, Asalkan…
Namun, jika tenaga honorer, termasuk guru, diangkat seluruhnya menjadi ASN, solusi itu pun tidak serta merta menyelesaikan masalah.
Pengangkatan tenaga honorer dengan cara tersebut akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ditambah lagi, tidak ada penyaringan kualitas dari honorer itu sendiri.
Soal kekhawatiran honorer akan dihapus, termasuk guru honorer, Menteri PANRB berupaya agar tidak ada penghapusan.