Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Waspadai Klaster PTM

- 27 September 2021, 18:30 WIB
Wali Kota  Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) di FEB UNS.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) di FEB UNS. /Inung R Sulistyo/Instagram @febuns
 
BERITASOLORAYA.com - Sejauh ini random testing dibeberapa sekolah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hasilnya masih negatif. 
 
Random testing akan terus dilakukan di semua sekolah yang menggelar kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
 
"Masih aman. Kita masih melakukan random testing dan sejauh ini hasilnya masih negatif," ujar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, kemarin.
 
 
Menurutnya, random testing akan terus dilakukan dan sebanyak-banyaknya. Sejauh ini belum ada sekolah yang ditutup, semuanya masih aman.
 
"Pokoknya secara random atau acak tanpa pemberitahuan terus kita lakukan. Sejauh ini masih aman," katanya.
 
Gibran pun tetap waspada, karena di kota-kota lain angka lonjakan dari klaster sekolah cukup tinggi. 
 
Berbagai upaya untuk mengantisipasi terus dilakukan, jangan sampai ada kasus Covid-19 dalam kegiatan PTM.
 
"Kita tetap waspada. Kita ingin PTM berjalan aman dan lancar," ungkap dia.
 
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan jika PTM penting dilaksanakan dan dicoba. Karena apapun 1,5 tahun anak-anak itu kehilangan momen. 
 
"Coba dibayangkan, anak-anak kelas 1 SD ketika tidak masuk sekolah dan orang tuanya bekerja siapa yang akan mengajari menulis di rumah. Maka kita coba PTM dengan metode penerapan protokol kesehatan yang ketat," paparnya.
 
Lanjut dia, bisa dilakukan random testing beberapa kali tanpa pemberitahuan. Ini supaya sekolah bisa tertib dan disiplin dalam menerapkan PTM.
 
"Tadi Mas Wali bilang, dicek, random tanpa pemberitahuan. PTM itu penting," sambung dia.
 
Terkait adanya klaster PTM dibeberapa di Jateng, Agustinar mengatakan jangan hanya di Jepara akan kasus seperti itu di daerah lain menjadi imbas. 
 
"Kita akan lihat apakah memang benar. Kalau memang itu harus diambil tindakan, maka kita akan ambil tindakan," terangnya.
 
Agustinar menambahkan, akan cari tahu kasus yang terjadi di daerah seperti apa.
 
 
Pengawasan memang harus gotong royong komponen yang terlibat, baik itu orang tua, sekolah, guru, atau siswa. 
 
"Kita akan lihat dan cari tahu. Saya kenal bupati Jepara dan sering kesana, kita akan cari tahu permasalahannya apa," tandas dia.***
 
 
 
 
 
 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x