Network
BERITASOLORAYA.com - Wali Kota Bogor Bima Arya memuji Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam memimpin Kota Solo.
Ini disampaikan, Bima Arya saat berkunjung ke Kota Solo dan bertemu dengan Wali Kota Gibran.
Kunjungan Politikus PAN itu dalam rangka menghadiri Musyawarah Antar-Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh indonesia (PERPAMSI) ke-XIV, yang berlangsung di The Sunan Hotel Solo, Rabu, 8 Desember 2021.
Kedua wali kota tersebut sudah beberapa kali ketemu, terakhir keduanya bertemu di Kongres ke-5 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang berlangsung di Kota Bogor belum lama ini.
Sedangkan kunjungannya ke Kota Solo ini merupakan kunjungan balasan Wali Kota Bima Arya.
Bima Arya menilai jika Gibran memiliki semangat yang luar biasa dan banyak inovasi.
"Mas Gibran itu semangatnya luar biasa. Walaupun baru tapi, ya gas pol dan cepat sekali inovasi-inovasinya," terang Bima Arya, Rabu, 8 Desember 2021.
Saat bertemu tadi, ada beberapa hal yang dibicarakan. Tadi Mas Gibran cerita tentang pengelolaan PDAM dan tengah menata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang kerjasama dengan Taman Safari.
"Penguasaan lapangan luar biasa sekali Mas Gibran walaupun baru," katanya.
Menurutnya, kalau bertemu dengan Mas Gibran banyak bertukar pikiran tentang mengelola kota. Sama dengan Solo, Bogor juga memiliki empat BUMD dan itu menjadi salah satu andalan.
Tadi juga disampaikan bagaimana mencegah angka kebocoran di PDAM yang tinggi dan lainnya.
"Kita kalau ketemu banyak bertukar pikiran dalam mengelola kota," sambung dia.
Kedepan pasti ada rencana untuk menjalin kerjasama dengan Pemkot Solo. Karena keduanya merasa ada kecocokan dalam berbagai ide maupun inovasi.
"Oh banyak, pokoknya pasti. Nanti kan akan banyak ketemu lagi kita. Cocok lah kita, banyak ide-ide inovatif yang nyambung," paparnya.
"Nanti saya akan ketemu komunitas muda juga. Saya cerita sama mas Gibran, ada beberapa saran juga. Jadi, banyak berinovasi lah kita," tandas dia.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari Kota Solo, seperti penataan heritage, penataan kawasan pusaka, budaya atau tradisi-tradisinya.
Dalam pertemuan dengan Gibran, Bima Arya membantah ada pembahasan tentang politik. Karena keduanya merupakan sama-sama baru terjun dalam dunia politik.
"Wajarlah kalau kita bicara kedepan. Tetapi kita lebih banyak bicara hari ini juga, bagaimana cara mengelola kota dengan berbagi, saling berbagi," ucap dia.
Bima juga mengaku belum berpikir soal Pilkada DKI Jakarta, termasuk berkolaborasi dengan Gibran.
"Belum ada, belum sampai kesana," pungkasnya. ***
