Cek Fakta, Benarkah Kita Akan Mati dalam 2 Tahun setelah Divaksin? Simak Faktanya!

- 28 Mei 2021, 11:19 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Beredar kabar bahwa kita akan mati 2 tahun usai menjalani vaksinasi Covid-19, berikut penjelasannya apakah itu hoaks atau bukan.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Beredar kabar bahwa kita akan mati 2 tahun usai menjalani vaksinasi Covid-19, berikut penjelasannya apakah itu hoaks atau bukan. /Pixabay.com/ Alirazagurmani9272

PR SOLORAYA – Beredar kabar bahwa kita akan mati dalam jangka 2 tahun setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

Disebutkan bahwa kabar kita akan mati 2 tahun usai divaksin diklaim diembuskan Ketua Ilmuwan di Firma Vaksin Pfizer, Michael Yeadon.

Kabar kita akan mati 2 tahun usai divaksin yang mencatut nama Michael Yeadon tersebut beredar dalam pesan berantai berikut:

Baca Juga: Beberkan Karakter Atta dan Aurel usai Menikah, Sahabat: Punya Kepribadian yang Baik

"YANG SUDAH DIVAKSIN SIAP2 MATI DINI

Mike Yeadon bekas ketua saintis di firma vaksin pFizer menyatakan bahwa kini sudah amat terlambat untuk menyelamatkan siapa yang sudah divaksin covid 19.

Beliau menyeru kepada semua yang belum menerima vaksin yang bisa membunuh itu untuk berjuang demi kesinambungan manusia dan nyawa anak2.

Pakar imunisasi terkenal ini mengingatkan fakta bhw proses menurunkan jumlah besar manusia yang hidup pada masa kini.

Baca Juga: Selamat, Wali Kota Solo Gibran Raih Top Inspiring Leader dalam Penghargaan Joglosemar Tourism Awards 2021

Sejurus selepas suntikan vaksin pertama terdapat sejumlah 0.8% akan mati dalam masa 2 minggu.

Mereka yang bertahan dijangka akan mampu bertahan hidup sekitar 2 tahun, namun kemampuan tersebut dikurangi dengan penambahan top-up suntikan vaksin.

Penambahan vaksin yang sedang dibuat sekarang adalah untuk menyebabkan kemorosotan fungsi organ tertentu dalam badan manusia - termasuklah jantung, paru-paru dan otak.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Gambar dan Dapatkan Pesan Baik untuk Dirimu

Dengan menyadari secara mendalam hasil penyelidikan dan pembangunan farmaseutikal gergasi tersebut, pFizer selama 2 dekade, Profesor Mike Yeadon menyatakan tujuan terakhir pemerintah enyediakan vaksin yang diwajibkan pada masa kini hanya menyebabkan pengurangan populasi secara besar-besaran yang mana akan membuat semua perang dunia, bila digabungkan, kelihatan satu produksi Mickey Mouse.

"Milyaran manusia kini sudah dibawa kearah kematian yang tidak diketahui dan menyengsarakan.

Setiap orang yang sudah disuntik akan menemui kematian sebelum waktunya, dan perkiraannya paling masa paling lama sesorang bertahan hidup selama 3 tahun".

Baca Juga: Viral Ojol Beri Pakaian kepada ODGJ yang Telanjang di Jalan, Ternyata Orang Bandung

Lantas, benarkah klaim yang tengah beredar tersebut?

Penjelasan:

Faktanya, sebagaimana diberitakan Kabar Besuki dalam artikel berjudul “Siap-Siap Mati Dini dalam Jangka 2 Tahun Setelah Divaksin, Apa Benar? Ini Faktanya”, ternyata, Michael Yeadon sudah berulang kali mengeluarkan klaim terkait teori konspirasi tentang pandemi Covid-19.

1. Orang Tanpa Gejala Tidak Bisa Menularkan Penyakit.

2. Orang yang sudah terinfeksi covid-19 ataupun sudah divaksin bisa kebal pada varian baru.

3. Vaksin covid-19 memberikan efek samping mengerikan hingga kematian.

Baca Juga: Simak Teaser Drakor The Penthouse 3 yang Akan Rilis 4 Juni 2021, Mobil Logan Lee Meledak!

Sementara, beberapa media Internasional pun pernah memuat sebuah klaim dari Mike Yeadon dan menjelaskan bahwa klaim tersebut idak mendasar. Disisi lain, klaim tersebut juga tidak memiliki bukti ilmia atau empiris.

Dengan adanya pesan berantai dan klaim yang menyebutkan bahwa usai divaksin akan menghadapi kematian dua tahun kemudian merupakan informasi hoax.***(Ayu Nida LF/Kabar Besuki)

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x