Meskipun bidang pandang kucing relatif luas, bukan berarti mereka memiliki ketajaman yang lebih besar daripada manusia. Sebaliknya, kucing cenderung rabun jauh.
Manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam melihat objek dari kejauhan. Sebaliknya ketajaman visual kucing jauh lebih baik saat objek lebih dekat dengannya. Ini membantu mereka untuk berburu dari jarak dekat, meskipun mereka mungkin tidak pandai melihat ancaman dari jarak jauh.
Meskipun manusia lebih mampu melihat dari jauh, kucing terkenal karena penglihatan malam mereka yang sangat baik. Hal ini terjadi berkat struktur mata mereka dan selaput yang dikenal sebagai tapetum lucidum.
Selaput tapetum lucidum membantu memantulkan cahaya yang masuk ke mata kembali ke retina, artinya mereka memanfaatkan sedikit cahaya yang tersedia. Pantulan cahaya tapetum lucidum dapat kita lihat di foto akibat kilatan kamera atau saat mata kucing tampak berpendar dalam gelap.
Kucing mewarisi karakteristik ini dari nenek moyangnya dan dapat melihat hingga 8 kali lebih baik daripada manusia dalam cahaya redup. Sel batang dan sel kerucut pada mata kucing berarti ketika ada lebih banyak cahaya di siang hari lebih banyak informasi yang dikirim ke otak dan penglihatan mereka sedikit lebih kabur.
Mata manusia memiliki 3 jenis sel reseptor warna yang dikenal sebagai sel kerucut. Sel kerucut ini hadir sebagai biru, merah dan hijau. Hal ini menjelaskan mengapa kita dapat membedakan sejumlah besar warna dan corak.
Kucing dan anjing tidak memiliki sel kerucut merah. Mereka tidak dapat melihat nuansa pink dan merah. Mereka juga kesulitan mengenali intensitas dan saturasi warna. Ini tidak berarti kucing hanya melihat dalam warna hitam dan putih, karena mereka membedakan warna biru, hijau dan kuning.
Setelah mengetahui karakter mata kucing dan bagaimana penglihatan mereka bekerja. Selanjutnya kita akan mengetahui tentang kucing alasan kucing menatap objek kosong.