Berikut Tips Isolasi Mandiri dari dr. Tirta untuk Gejala Ringan dan OTG Covid-19

10 Juli 2021, 14:21 WIB
dr. Tirta memberikan tips isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. /IG @dr.tirta

PR SOLORAYA - Kondisi kasus pandemi Covid-19 di Indonesia kian hari masih terus mengalami peningkatan.

Peningkatan kasus Covid-19 yang terus terjadi ini menyebabkan ketersediaan rumah sakit dan tempat isolasi semakin menipis.

Hal ini membuat para pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Syarat Donor Plasma Konvalesen Lengkap dengan Link Daftar, Simak Selengkapnya

Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan pasien positif Covid-19 selama isolasi mandiri agar segera pulih.

Sebagaimana diberitakan Seputartangsel.com dalam artikel berjudul "Dokter Tirta Beri Tips Isoman: Pasien OTG Tidak Usah Minum Obat Apapun", berikut ini tips isolasi mandiri dari dr. Tirta.

Dokter Tirta menjelaskan bahwa pasien OTG cukup melakukan isoman selama 10 hari dan tidak perlu meminum obat apapun.

Baca Juga: Faheem Younus tentang Lemon Water UC 1000: Jangan Tergoda dengan Jalan Pintas

"Untuk pasien yang tidak bergejala, cukup isoman 10 hari, tidak perlu minum obat apapun," kata dokter Tirta, dikutip dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng, Sabtu, 10 Juli 2021.

Menurut dokter Tirta, pasien OTG harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin C, vitamin D, dan berolahraga ringan.

Hal itu dilakukan guna membantu mempercepat proses penyembuhan.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2021, LSM Ini Gerakkan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik

Dia juga mengungkapkan pasien OTG yang sudah bebas gejala setelah 10 hari, tidak perlu lagi melakukan tes PCR karena virus sudah tidak aktif.

"Seseorang yang sudah bebas gejala selama 10 hari, ingat, tidak diharuskan tes PCR. Apapun hasilnya, setelah 10 hari isoman, kemampuan virus tersebut sudah inactive atau mati," ucapnya.

Sementara itu, dokter Tirta mengungkapkan pada umumnya pasien gejala ringan mengalami demam lebih dari 2 hari, nyeri sendi, anosmia, tidak ada sesak, dan batuk ringan.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Jangan Berlebihan Konsumsi Daging, Simak 5 Bahayanya

"Demam lebih dari 2 hari, ada nyeri sendiri, dan anosmia, tidak ada sesak, tidak ada batuk yang berat," ungkapnya.

Dokter sekaligus influencer itu mengatakan, demam dapat diatasi dengan paracetamol 500 miligram sehari tiga kali. Untuk nyeri perut, dapat meminum antasida 500 miligram sehari dua kali.

Selain itu, batuk ringan dapat diobati dengan meminum jenis obat hitam untuk yang tidak berdahak, sehari dua kali.

Baca Juga: Pakar Hak Asasi Manusia PBB: Pemukiman Israel Adalah Kejahatan Perang

Dia menegaskan pasien gejala ringan tidak boleh berolahraga dan harus beristirahat total untuk mempercepat proses penyembuhan.

Terkait waktu isoman bagi pasien gejala ringan, dokter Tirta menyebut isoman dapat dilakukan sekira 10-14 hari.

Berbeda dengan OTG, pasien gejala ringan diwajibkan untuk melakukan tes PCR. Jika hasilnya masih positif, harus melakukan isoman kembali selama 10 hari sampai bebas gejala.

Baca Juga: Link Live Streaming Final Copa America 2021 Argentina vs Brazil, Duel Bintang Lionel Messi dan Neymar

"Setelah kamu isoman 14 hari, yang isoman wajib PCR. Kalau masih positif tunggu bebas gejalanya 10 hari," pungkasnya.*** (Asep Saripudin/Seputar Tangsel)

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler