Rupanya Work From Home Tidak Cukup Atasi Polusi Udara yang Buruk! Kebijakan yang ini Bisa Jadi Solusi Tepat..

16 September 2023, 16:47 WIB
work from home belum cukup atasi cuaca yang buruk. /Facebook/

BERITASOLORAYA.com – Rupanya, mengambil keputusan untuk work from home atau bekerja dari rumah tidak cukup untuk atasi polusi udara yang buruk.

Kebijakan yang satu ini diharapkan bisa jadi solusi yang tepat demi mendapatkan kembali udara yang sehat. Apa itu? Simak penjelasannya berikut ini berdasarkan hasil wawancara tim BeritaSoloRaya.com dengan Dr. Evi Gravitiani, SE, M.Si, Ekonom FEB UNS.

Seperti yang terlihat, bahwa kualitas udara di Ibukota Indonesia, Jakarta, semakin memprihatinkan setiap harinya.

Situasi seperti ini harusnya menjadi perhatian serius karena berdampak buruk pada kesehatan warga, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat bahwa kondisi udara yang buruk sudah menjadi masalah sejak tahun 2021-2022.

Baca Juga: Masyarakat Jadi Korban Polusi Udara? Ini Solusi yang Bisa Diterapkan untuk Atasi Udara yang Buruk!

Disebutkan juga, bahwa penyebab utama dari pencemaran udara ini berasal dari sektor transportasi serta polusi yang dihasilkan oleh industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Bahkan, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta bahkan menunjukkan bahwa kualitas udaranya tidak sehat.

Dengan nilai hingga 20 kali lebih tinggi dari batas keamanan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Ternyata, kebijakan "work from home" yang diupayakan untuk atasi polusi buruk dan pengurangan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.

Disebutkan, bahwa tingkat polusi masih sangat terkait dengan emisi dari berbagai pembangkit listrik tenaga batu bara.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara di mana sebagian besar penduduknya tinggal di wilayah dengan tingkat konsentrasi PM2.5 tahunan yang melebihi standar keselamatan yang direkomendasikan oleh WHO.

Beberapa daerah bahkan memiliki konsentrasi polutan lima kali lebih tinggi dari standar tersebut, dan untuk mengatasi polusi udara yang semakin memburuk, salah satu langkah penting adalah menghentikan penggunaan batu bara.

Hal ini mencakup penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Pantai Jawa Tengah yang Wajib Kamu Kunjungi, Nomor 1 Keindahannya Menyamai Bali

PT PLN (Persero) harus mencari solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau dalam menyediakan listrik.

Selain karena asap kendaraan pribadi, industri batu bara juga menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta

Tidak hanya itu, transisi dari energi batu bara ke energi bersih menjadi solusi paling penting dalam upaya mencapai kota bebas polusi udara.

Selama batu bara terus digunakan sebagai sumber energi, polusi udara akan terus mengancam kesehatan dan lingkungan.

Baca Juga: Ini Manfaat Ajari Anak Bahasa Ibu, Nomor 2 Bagus untuk Prestasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Maka, diperlukan tindakan tegas untuk mengubah pola energi yang saat ini merusak kualitas udara menjadi lebih bersih dan berkelanjutan.

Demikian ulasan seputar kebijakan work from home yang ternyata belum cukup untuk atasi polusi udara yang buruk.***

Editor: Reza Fauchi Santya

Tags

Terkini

Terpopuler