Benarkah Vaksin Covid-19 Merusak Sperma Pria? Begini Kata Penelitian Terbaru

- 19 Juni 2021, 16:13 WIB
Ilustrasi. Sebuah penelitian terbaru membeberkan fakta terkait apakah vaksin Covid-19 bisa merusak sperma pria, begini penjelasannya.
Ilustrasi. Sebuah penelitian terbaru membeberkan fakta terkait apakah vaksin Covid-19 bisa merusak sperma pria, begini penjelasannya. /Pixabay/Gerd Altmann

PR SOLORAYA - Sebuah penelitian telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 tidak akan dapat merusak sperma pria.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa tidak ada perubahan pada sperma pria setelah suntikan dosis kedua vaksin Covid-19.

Menurut laporan, penelitian itu didasarkan pada sampel 45 orang. Semua disaring untuk diperiksa, kemudian ditemukan bahwa mereka tidak memiliki masalah kesuburan.

Baca Juga: Terkait Isu Presiden Tiga Periode, Mardani Ali Sera: Jangan Ulangi Tirani Kembali

Semua pria tersebut menerima dosis vaksin jenis mRNA yang merupakan bagian dari Moderna atau Pfizer buatan Amerika untuk kedua dosis tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari The Independent pada Sabtu, 19 Juni 2021, peneliti mengambil sampel sperma sebelum suntikan pertama dan 70 hari setelah dosis kedua.

Kemudian peneliti menilai sampel sperma tersebut dari perubahan volume, konsentrasi, motilitas, dan jumlah sperma total.

Baca Juga: Soal Logo Baru Telkomsel, Erick Thohir: Saya Harap Jadi Perusahaan Kelas Dunia Berbasis Akhlak

"Kami tidak menemukan perubahan parameter sperma pada pria muda sehat yang kami pelajari yang menerima kedua dosis vaksin mRNA," kata Dr. Ranjith Ramasamy dari University of Miami Health System.

Dia mengungkapkan bahwa penelitian juga dilakukan untuk mempelajari vaksin non-mRNA termasuk Johnson & Johnson dan AstraZeneca.

Namun menurut Dr. Ranjith menuturkan bahwa kedua jenis vaksin itu cukup mirip dengan jenis mRNA.

Baca Juga: Link Streaming Drama Korea Nevertheless Subtitle Indonesia, Tayang Malam Ini Pukul 21.00 WIB

"Kami pikir mekanisme kerja vaksin ini semuanya cukup mirip meskipun materi genetiknya berbeda, jadi berdasarkan biologi, kami tidak berpikir harus ada yang berbeda dengan dua vaksin lainnya," ungkapnya.

Temuan ini secara tidak langsung membantah sebuah penelitian pada Januari lalu yang memperingatkan adanya pengurangan jumlah sperma akibat virus Covid-19.

Pada akhirnya, para ilmuwan mengatakan penelitian tersebut perlu waktu lebih lanjut untuk meneliti lebih dalam lagi.

Terkait penurunan pada kesuburan pria, hal itu bisa disebabkan faktor lain seperti masalah kesehatan termasuk obesitas dan konsumsi obat-obatan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x