Ini Cara Pakai Oximeter yang Benar, Perhatikan Posisi Tubuh Hingga Bagian Kuku

- 7 Juli 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi oximeter. Yuk simak cara pakai oximeter yang benar, Anda perlu memperhatikan posisi tubuh hingga bagian kuku yang Anda miliki.
Ilustrasi oximeter. Yuk simak cara pakai oximeter yang benar, Anda perlu memperhatikan posisi tubuh hingga bagian kuku yang Anda miliki. /Unsplash.com/Tetiana SHYSKINA

PR SOLORAYA – Saat ini, kondisi Indonesia sedang mengalami kasus lonjakan Covid-19 dan seseorang yang isolasi mandiri penting untuk tahu cara pakai oximeter yang benar.

Oximeter merupakan alat untuk mendeteksi jumlah oksigen yang terkandung dalam darah dan normalnya kandungan oksigen dalam darah adalah di atas 95 persen.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito Anggarino Damay, menyarankan untuk menggunakan oximeter sebanyak tiga kali sehari.

Cara pakai oximeter yang benar

Baca Juga: 11 Pemain Bulu Tangkis Indonesia Siap Berlaga, PBSI: Beban Kami Memang Berat

“Minimal tiga kali, pagi, siang, malam tidak ada jam yang ketat,” ujar Vito dikutip PRSoloRaya.com dari laman ANTARA.

Menurutnya, saat mengukur kadar oksigen, sebaiknya kita memposisikan tubuh dalam keadaan duduk dan rileks.

Perlu diketahui pilek yang biasanya dialami oleh beberapa pasien Covid-19 tidak akan mempengaruhui hasil oximeter.

Baca Juga: Ancam Cabut Izin Usaha Pelanggar PPKM, Wagub DKI: Kami Jamin Kerahasiaan Pelapor

Pengukuran saturasi oksigen dilakukan untuk mendeteksi seseorang yang mengalami happy hypoxia, kondisi saat tubuh kekurangan oksigen yang mengakibatkan organ-organ tubuh seperti otak, hati, dan lainnya perlahan-lahan rusak.

Di samping itu, terdapat sebuah kondisi yang dapat memengaruhi saturasi oksigen yakni gambaran pneumonia di paru-paru. Untuk itulah sebelum seseorang melakukan isolasi mandiri, perlu dilakukan paru-paru.

“Kalau normal, tidak ada pneumonia viral, barulah isolasi mandiri. Lebih baik lagi kalau dokter yang memutuskan boleh isolasi mandiri,” ucap Vito.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 7 Juli 2021: Mama Sarah Beri Pesan ke Elsa, Andin dan Al Dituntut?

Selain pneumonia, penggumpalan darah dapat mengurangi angka saturasi oksigen pada seseorang.

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar melalui sebuah talkshow daring mengenai isolasi mandiri belum lama ini mengingatkan pasien agar kondisi kuku bersih dari cat dan tidak panjang.

“Syaratnya tidak boleh pakai kuteks, bisa menghalangi sinar infrared-nya (di oximeter). Jadi harus kuku yang bersih dan jangan terlalu panjang. Kalau terlalu panjang nanti enggak sampai ke (alat). Jarinya boleh yang mana saja.,” ucap Adaninggar.

Baca Juga: Gagal ke Final Euro 2020, Busquet Justru Sebut Spanyol Superior saat Lawan Italia

Lalu untuk memudahkan pengukuran saturasi, Menteri Kesehatan dan Kesejateraan Keluarga India, Harsh Vardhan melalui laman Twitternya memberi Langkah-langkah yang bisa diikuti.

Dalam unggahannya itu, Vardhan menghimbau untuk pasien sebaiknya beristirahat selama 10-15 menit sebelum melakukan pengukuran saturasi oksigen menggunakan oximeter. Kemudian, kita perlu meletakkan tangan di dada dan tahan beberapa waktu.

Masukkan jari telunjuk atau tengah ke dalam oximeter, tunggulah beberapa saat hingga pembacaan angka oximeter terlihat stabil.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal Vaksinasi Solo hingga Laporan Jerinx soal Hilangnya Akun Instagram

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran saturasi setiap tiga kali sehari.

Bila terjadi sesak napas ataupun penurunan saturasi oksigen di bawah 95 persen, kita perlu segera konsultasi dengan tenaga medis.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah