Apa Itu Oximeter dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

- 6 Juli 2021, 12:19 WIB
Mari mengenal Oximeter dan cara menggunakannya, nama benda itu kerap kali muncul ke permukaan selama pandemi Covid-19.
Mari mengenal Oximeter dan cara menggunakannya, nama benda itu kerap kali muncul ke permukaan selama pandemi Covid-19. /Pixabay/charlykushu

PR SOLORAYA - Selama masa pandemi Covid-19 ini, istilah Oximeter kerap muncul dan menjadi bahan perbincangan di masyarakat, terutama media sosial.

Oximeter sering disebut sebagai alat yang dapat mendeteksi virus Covid-19. Namun apa sebenarnya oximeter itu?

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman Health, berikut penjelasan tentang oximeter dan bagaimana cara menggunakannya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini 6 Juli 2021: Lahirnya Rambo dan Berdirinya Bandara Pertama di Indonesia

Apa itu Oximeter?

Oximeter adalah alat yang bisa mengukur kadar atau saturasi oksigen dalam darah Anda khususnya saturasi oksigen perifer karena terdeteksi secara perifer atau eksternal di jari tangan, jari kaki, atau telinga.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), darah kita khususnya protein di dalamnya membawa oksigen ke seluruh tubuh dan mengirimkannya ke semua jaringan.

Oksimeter juga dapat mengukur denyut nadi yakni dalam hal detak jantung per menit. Benda ini juga dapat menunjukkan seberapa baik jaringan tubuh "diperfusi" atau disuplai dengan darah, dan akhirnya, oksigen.

Baca Juga: You Are My Spring Tayang Perdana, Masih Diungguli Doom at Your Service

Terkait dengan Covid-19, Oksimeter dapat membantu mendeteksi atau memantau masalah pernapasan yang terkait dengan virus corona atau pneumonia yang diakibatkan virus tersebut.

Alat ini ini dapat sangat membantu mereka yang mengalami sesak napas dengan diagnosis Covid-19, baik untuk mengawasi atau untuk menentukan kapan harus mengunjungi ruang gawat darurat.

Bagaimana cara menggunakan Oximeter?

Jika Anda menggunakan Oksimeter di rumah, maka tempelkan alat ini pada jari tangan, kaki, atau daun telinga Anda.

Baca Juga: 5 Bumbu Dapur Ini Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Salah Satunya Kunyit

"Paling umum, klip ini ditempatkan di jari Anda dan mentransmisikan panjang gelombang cahaya ke sensor yang secara akurat menghitung saturasi oksigen darah Anda," ungkap George Fallieras, direktur medis BioCorRx dan dokter di Rumah Sakit LA Surge.

Panjang gelombang itu menargetkan hemoglobin, protein dalam darah, yang membawa oksigen dan cahaya yang diserap oleh darah bervariasi dengan saturasi oksigen hemoglobin.

Cara terbaik melakukan tes tersebut adalah sambil duduk. Jari terbaik untuk menggunakan alat ini adalah jari tengah.

Baca Juga: Link Dapatkan BIP Kemenparekraf Senilai Ratusan Juta, Buruan Sebelum 7 Juli 2021

Pastikan untuk melepas cat kuku, menghindari penggunaan pada jari yang dingin, dan duduklah dengan diam dan rileks.

Bagaimana mengetahui hasil normal atas deteksi Oximeter?

Menurut Dr. Chekijian, untuk orang yang sehat tanpa masalah paru-paru, angka antara 96-100 persen akan menandakan tingkat oksigen yang normal dalam darah.

Sementara WHO menurunkannya sebesar 1 persen, itu artinya tingkat oksigen dalam darah Anda normal jika angkanya antara antara 95-100.

Baca Juga: Simak Deretan Fakta Unik Jin BTS sebelum Gabung Bersama Big Hit Entertainment

Jadi, menurut WHO, jika angkanya di bawah 94 persen, perlu segera diadakan evaluasi oleh seorang profesional tenaga kesehatan.

Bahkan kadar oksigen yang berada di bawah 90 persen dianggap sebagai "darurat klinis" dan harus segera ditangani.

Dr. Chekijian mengatakan bahwa angka bukanlah satu-satunya hal yang harus Anda fokuskan. Ia menyarankan agar mengecek detak jantung.

Baca Juga: Anak Ajaib Asal Belgia Ini Raih Gelar Sarjana Fisika pada Usia 11 Tahun

"Hal itu berguna untuk dicatat juga sehingga Anda dapat melaporkannya ke dokter Anda," kata Dr. Chekijian.

Menurut WHO, detak jantung normal pada mereka yang berusia 10 tahun ke atas berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit.

Perlu diingat, penting juga untuk tidak mengabaikan ketika hasil tes Oksimeter normal namun Anda tidak merasa sehat.

Jika Anda merasa tidak enak badan seperti sesak napas, batuk, demam dan Anda belum terdiagnosis Covid-19, sebaiknya segera periksakan diri ke penyedia layanan kesehatan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah