Waktu untuk Membaca Sholawat Terbaik, Begini Penjelasan Buya Yahya

- 16 November 2021, 23:20 WIB
Sholawat Jibril
Sholawat Jibril /
BERITASOLORAYA.com-Nabi Muhammad saw. adalah sosok ciptaan Allah swt. yang paling mulia dan menjadi nabi terakhir bagi umat Islam dan kelak di hari akhir akan memberikan syafaatnya kepada para umatnya. 
 
Syafaat itu berupa pertolongan dari Baginda Nabi Muhammad saw. yang bisa diraih dengan membaca shalawat atas Nabi. 
 
Sebagaimana dalam salah satu riwayat hadis, Nabi Muhammad saw bersabda, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan membalasnya sepuluh kali. Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sepuluh, maka Allah akan membalasnya seratus.
 
 
Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sebanyak seratus, Allah akam membalasnya seribu. Dan barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku seribu, haram jasadnya masuk surga. 
 
Selaras dengan hal itu, banyak umat Islam  sering mendawamkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw. dalam setiap aktivitas di tiap harinya. 
 
Namun, Ulama kharismatik Indonesia, Buya Yahya menerangkan dalam dakwahnya perihal amalan sholawat yang dihaturkan pada Baginda Nabi memiliki aturannya tersendiri. 
 
 
Dia mengungkapkan adanya waktu yang sebaiknya tidak digunakan untuk sholawat kepada Nabi Muhammad saw. seperti yang dilansir PortalJember.com dari kanal Youtube Al-Bahjah TV. 
 
Dalam video tersebut, Buya Yahya kemudian menjelaskan tentang waktu yang dimaksud dan perlu kiranya diperhatikan oleh umat Islam agar paham ilmu dan tidaj salah dalam mengambil langkah. 
 
Hal itu tidak sesuai dengan ajaran dari Rasul karena sebagai umat Islam hendaknya meniru tata cara yang telah diajarkan. Dikarenakan ibadah ialah taat budi dan mengikut aturan yang sudah ada. 
 
 
"Namanya ibadah hendaknya kita taat budi, namanya ibadah hendaknya kita ngikut," katanya.
 
Adapun waktu yang sebaiknya tidak digunakan untuk shalawat itu ialah setelah shalat. Hal itu karena Nabi sendiri mengajarkan agar seseorang membaca dzikir berupa tasbih, tahmid, dan yang lainnya.
 
"Karena anda imam sholawatan langsung (setelah shalat) shalawat bagus, tapi ada aturannya sendiri. Apakah dosa shalawat setelah shalat, tidak tapi Nabi mengajarkan dzikir baca tasbih dan sebagainya," tuturnya.
 
 
Buya Yahya menambahkan untuk mendapat keberkahan shalawat, perlunya mengetahui aturan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. karena setiap ibadah dan amalan memiliki ilmunya masing-masing. 
 
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah ditayangkan oleh Portal Jember dengan judul Jangan Keseringan Dzikir dengan Sholawat di Waku Ini Kata Buya Yahya, Jauh dari Nabi, Tak Dapat Keutamaan.*** 

Editor: Siti Charirotun Nadhifah

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah