Penemuan ikan ini kemudian dianggap sebagai pertanda akan adanya gempa bumi yang diunggah pada beberapa media sosial Indonesia.
Daryono sebagai Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemudian membantah rumor tersebut.
Baca Juga: Merasa Dibunuh Karakternya, Begini Klarifikasi Pinkan Mambo setelah Anak Ngaku Dilecehkan Ayah Tiri
BMKG menjelaskan teori oseanografi bahwa fenomena "upwelling" sering dikaitkan dengan pengangkatan biota laut di perairan dalam ke permukaan laut.
Namun, kemunculan Oarfish kali ini tampaknya masih belum dapat menunjukkan adanya bahaya atau bencana.
Oceana, sebuah organisasi yang berfokus pada konservasi dan pengajaran tentang samudera, menyatakan bahwa keberadaan Oarfish di permukaan laut adalah hal yang langka.
Tetapi penyebab munculnya bukan karena bencana, tetapi kondisi ikan yang sekarat atau kehilangan arah, sehingga kebanyakan ikan Oarfish yang ditemukan di dekat pantai atau di perairan sekitar tidak dapat hidup (meninggal).***