Benarkah Kemunculan Oarfish sebagai Pertanda Bencana Alam? Inilah Kebenarannya

- 1 Agustus 2023, 10:56 WIB
Kemunculan Ikan Oarfish di Laut Taiwan beberapa waktu lalu dikaitkan dengan tanda-tanda bencana alam termasuk sebagai mitos tanda kiamat.
Kemunculan Ikan Oarfish di Laut Taiwan beberapa waktu lalu dikaitkan dengan tanda-tanda bencana alam termasuk sebagai mitos tanda kiamat. /Tangakapan layar dari Instagram/@wowfakta/

BERITASOLORAYA.com - Oarfish atau sering dikenal ikan lintah (regalecus glesne) sering menarik perhatian nelayan dan masyarakat umum sebagai salah satu makhluk laut yang misterius. Hal ini karena Oarfish memiliki ukuran yang besar dan penampilan yang unik. 

Namun, kemunculan oarfish sering dianggap memiliki makna tertentu oleh sebagian orang, terutama sebagai pertanda akan adanya bencana alam di wilayah tersebut. Benarkah kemunculan Oarfish sebagai pertanda bencana alam?

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber, Ikan Oarfish pertama kali dikenal pada tahun 1772, yang merupakan ikan bertulang terpanjang di dunia, yang dapat hidup pada kedalaman sekitar 1.000 meter di bawah permukaan laut.

Baca Juga: YANG DITUNGGU, Semua Guru Dapat Kado Ini dari Presiden Jokowi. Sebelumnya Belum Ada, tapi Sekarang Berlaku...

Pada pekan terakhir Juli 2023, berita kemunculan Oarfish ramai diperbincangkan di sosial media yang menyebutkan bahwa ikan ini terlihat di perairan Taiwan. Bahkan kemunculan ikan ini juga dikait-kaitkan dengan gempa bumi dan ada juga yang menyebutnya ikan gempa bumi oleh netizen. 

Penampakan ikan oarfish
Penampakan ikan oarfish Tangkapan layar Instagram @chengruwang

Berita kemunculan ikan ini pertama kali di upload oleh akun instagram @chengruwang yang mengunggah sebuah video yang berdurasi 11 detik pada 27 Juni 2023. Berdasarkan akun instagram @chengruwang, ikan Oarfish ditemukan oleh tim penyelam asal Taiwan. Penyelam tersebut mengaku seorang Instruktur penyelam, salah satunya pemilik akun @chengruwang yang bernama Wang Cheng-Ru. 

Kejadian ini dianggap langka mengingat keberadaan ikan oarfish yang seharusnya di kedalaman laut, ikan raksasa ini ditemukan tim penyelam di perairan Distrik Ruifang, sebelah timur Taiwan.

Dikutip dari laman Newsweek, pada Minggu 23 Juli 2023, Wang Cheng-Ru mengatakan bahwa, "Banyak hewan menakjubkan yang dapat ditemukan di timur laut Taiwan. Namun, ini merupakan kali pertama saya melihat secara langsung oarfish raksasa setelah menyelam 15 tahun." 

Baca Juga: Tahun 2024, Tunjangan Insentif Guru Honorer PAUD dan TK akan Dinaikkan di Pemkab Kediri

Video rekaman tersebut menunjukkan oarfish yang tampaknya mengalami luka ketika mengambang di air laut yang jernih. Tubuhnya bahkan memiliki lubang besar di tengahnya.

Wang juga mengatakan bahwa kemungkinan luka yang terdapat pada oarfish raksasa diakibatkan karena serangan cookiecutter shark (hiu pemotong kue). Wang juga tidak mengetahui kalau oarfish ini berada di permukaan terkait aktivitas gempa. Oarfish bergerak menuju perairan yang lebih dangkal pasti sedang sekarat, ujar Wang.

Rakyat Jepang memiliki cerita legenda tentang oarfish yang menceritakan, ketika ikan oarfish muncul menjadi pertanda akan datangnya bencana. Ikan itu juga disebut "ryugu no tsukai", yang berarti "pembawa pesan dari Kerajaan Tuhan."

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! PPPK dapat Kenaikan 2 Gaji Ini Menurut Menteri PANRB, Apa Saja?

Ikan oarfish, yang dianggap sebagai pelayan "Ryujin", Dewa Laut, menurut legenda Jepang membawa pesan bahwa akan datang gempa di daratan tersebut.

Dikutip dari laman Antara bahwa, pada tahun 2019, di Indonesia juga pernah terdengar cerita yang mengaitkan Oarfish dengan sebuah peristiwa gempa bumi atau tsunami. Menurut media kala itu, nelayan menemukan ikan Oarfish di perairan dangkal Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Penemuan ikan ini kemudian dianggap sebagai pertanda akan adanya gempa bumi yang diunggah pada beberapa media sosial Indonesia.

Daryono sebagai Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemudian membantah rumor tersebut.

Baca Juga: Merasa Dibunuh Karakternya, Begini Klarifikasi Pinkan Mambo setelah Anak Ngaku Dilecehkan Ayah Tiri

BMKG menjelaskan teori oseanografi bahwa fenomena "upwelling" sering dikaitkan dengan pengangkatan biota laut di perairan dalam ke permukaan laut.

Namun, kemunculan Oarfish kali ini tampaknya masih belum dapat menunjukkan adanya bahaya atau bencana.

Oceana, sebuah organisasi yang berfokus pada konservasi dan pengajaran tentang samudera, menyatakan bahwa keberadaan Oarfish di permukaan laut adalah hal yang langka.

Tetapi penyebab munculnya bukan karena bencana, tetapi kondisi ikan yang sekarat atau kehilangan arah, sehingga kebanyakan ikan Oarfish yang ditemukan di dekat pantai atau di perairan sekitar tidak dapat hidup (meninggal).***

 

 

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x