Setelah diterima, ia ditempatkan di Pangkalan Brandan. Tempat tersebut merupakan kawasan pedalaman yang saat itu masih hutan dan berjarak sekitar 90 km dari kota Medan, Sumatera Utara. Selama bekerja di sana, ia mandi dan buang air di sungai.
Berkat ketekunannya selama lima tahun bekerja di sana, akhirnya ia diberikan kepercayaan dalam bidang pemasaran minyak. Ia menjabat sebagai wakil kepala hukum.
Sejak saat itu, ia banyak menghabiskan hidupnya di luar negeri dan bertemu banyak klien luar negeri. Pria dengan nama asli Kwa Sien Biauw tersebut, mendirikan pabrik AQUA pada 23 Februari 1958.
Dengan nama PT. Golden Mississippi, ia memproduksi air minum dalam kemasan. Usahanya tersebut tidak berjalan mulus. Bahkan, dirinya sempat menyerah karena tidak kunjung mendapatkan keuntungan.
Berkat strategi nekatnya, akhirnya penjualan AQUA berhasil meningkat tiga kali lipat. Sejak saat itu, usahanya semakin melebar. Kemudian, perusahaannya memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan multinasional Danone Group.
Keputusan tersebut semakin melebarkan nama AQUA. Saat ini, merek tersebut menjadi salah satu merek paling populer di Indonesia. Bahkan, masyarakat sering menyebut air minum kemasan dengan sebutan AQUA.
Baca Juga: TENAGA HONORER KOTA SOLO MERAPAT, Segini Formasi PPPK 2023 yang Dibuka di Pemkot Surakarta
Saat ini, sudah banyak sekali merek air minum dalam kemasan yang ada di pasaran. Le Minerale, Nestle Pure Life, Vit, Cleo, dan masih banyak lagi menjadi merek pesaing dari AQUA.***