Mulai dari AQUA hingga Le Minerale, Berikut Sejarah Air Minum dalam Kemasan, Sudah Ada Sejak Zaman Romawi?

- 8 September 2023, 07:47 WIB
Ilustrasi sejarah air minum dalam kemasan
Ilustrasi sejarah air minum dalam kemasan /Kolase foto Instagram Aqua dan Le Minerale

BERITASOLORAYA.com – Sulit membayangkan dunia tanpa air minum dalam kemasan. Produksi air minum dalam kemasan sangat memudahkan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia pelopor air minum dalam kemasan yakni AQUA yang hingga saat ini masih eksis dan cukup mendominasi. Sejak itu, banyak bermunculan merek-merek lain seperti Oasis, Le Minerale, Cleo, Nestle Pure Life, Club, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, di dunia air minum dalam kemasan bermula ketika bangsa Romawi menemukan cara menyalurkan air dari sumbernya ke tempat-tempat.

Karena kebutuhan untuk membawa air, mereka menciptakan air minum dalam kemasan. Peradaban kuno mengembangkan kemasan atau tempat untuk menampung air dan memindahkannya dari sumber air ke rumah mereka.

Baca Juga: Jadi PNS Tanpa Ikuti Alur Tahapan CASN? Lewat 3 Sekolah Kedinasan Ini

Mereka mampu menampung air hujan dan menyimpannya untuk digunakan memasak. Tempat air yang lebih kecil atau air minum dalam kemasan berukuran kecil digunakan untuk membawa persediaan air pribadi dalam jarak yang lebih jauh.

Saat itu, air minum dalam kemasan juga menunjukkan simbol status. Masyarakat mampu, rela membayar air kemasan untuk minum dan mandi ketika sakit. Bahkan saat ini, berbagai jenis air kemasan ditawarkan di restoran dengan harga tertentu.

Sejarah Air Minum dalam Kemasan

Air minum dalam kemasan sudah ada sejak abad ke-17. Berikut kronologi detail sejarah air minum kemasan dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Cara Mudah Konfirmasi Kesediaan PPG Dalam Jabatan 2023 di SIMPKB. Notif Ini Wajib Muncul, Ikuti Langkahnya

1622

Pabrik air minum dalam kemasan pertama di dunia terdapat didirikan di Inggris. Pada tahun 1622, air minum kemasan mulai dijual. Praktik tersebut segera menyebar ke wilayah lain di Eropa.

Banyak orang di Eropa mulai membotolkan dan menjual air dari mata air mineral. Alasan utamanya yaitu untuk pengobatan dan manfaat kesehatan terapeutik dari mata air.

Saat itu, air minum dalam kemasan dijual sebagai obat medis di banyak apotek di Eropa hingga tahun 1900-an. Pada periode inilah air minum kemasan menjadi metode minum yang populer dan penting.

Baca Juga: BENARKAH Seleksi PPPK Guru Tahun 2023 Beda dengan Sebelumnya? Ini Kata BKN

1700

Pada awal abad ke-18, Eropa mulai menyadari manfaat kesehatan dari air yang berasal dari daerah lain. Kehadiran mata air alami di banyak wilayah di luar Eropa menjadi pemicu terjadinya hal tersebut.

1767

Pada tahun 1767, air minum dalam kemasan komersial pertama kali ditemukan di Amerika. Air tersebut didistribusikan dan dijual oleh Jackson's Spa di Boston.

1783

Di Jenewa, Swiss, air minum dalam kemasan mencapai tonggak penting ketika Johann Jacob Schweppe menemukan cara untuk mengkarbonasi air. Penemuan tersebut merubah air berkarbonasi menjadi setara dengan air mineral.

Baca Juga: CARA VERVAL IJAZAH di Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2023. Nomor 7 Jangan Dilewatkan!

1800

Pada tahun 1809, Joseph Hawkins mendapat hak paten atas air berkarbonasi di Amerika yang mengawali popularitas air berkarbonasi di pasar AS.

Ditambah dengan penurunan harga kaca dan kemajuan teknik pembotolan, industri air minum dalam kemasan di Amerika mulai mengalami pertumbuhan yang cepat dan signifikan.

1856

Pada tahun 1856, lebih dari 7 juta botol air terjual di Saratoga Springs di New York. Sumber air tersebut menjadi salah satu sumber air minum kemasan paling terkenal pada saat itu. Satu liter air dihargai hingga Rp26 ribu lebih rupiah.

Meningkatnya wabah tifus dan kolera menyebabkan banyak orang Amerika bergantung pada air kemasan sebagai pilihan yang lebih aman dan sehat.

Baca Juga: DI SIMPKB, Begini Langkah Konfirmasi Kesedian PPG Dalam Jabatan 2023 Pastikan Notif Ini Muncul, Sudah Dilihat?

1908

Ketika metode desinfeksi air seperti klorinasi ditemukan sebagai obat yang efektif untuk epidemi tifus, air kemasan mulai kehilangan popularitasnya. Klorinasi pertama kali dilakukan di New Jersey.

Metode tersebut membuat air keran lebih aman. Meluasnya penggunaan klorin untuk membuat sistem air kota lebih aman membuat air keran menjadi lebih sehat. Air kemasan mulai ketinggalan zaman pada awal abad ke-20.

1947

Diketahui bahwa, botol plastik dipaka secara komersial pertama kali pada tahun 1947.

Namun, botol tersebut masih relatif mahal dan tidak mungkin digunakan dan dibeli oleh sebagian orang. Baru pada awal tahun 1950-an polietilen densitas tinggi mulai diperkenalkan.

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional 2023, Ada 35 Link Twibbon Sudah Siap dan Simak Informasi dari Kemenpora Berikut

1973

Air kemasan mendapatkan kembali kejayaannya yang telah lama hilang pada tahun 1970-an berkat kampanye pemasaran yang serius. Yang paling menonjol yaitu kampanye pemasaran Perrier senilai Rp76 miliar lebih di Amerika.

Kampanye tersebut bertujuan untuk mempopulerkan air impor. Kampanye tersebut memberikan daya tarik baru pada air kemasan dalam hal kesehatan dan citra pada tahun 1977.

Tahun 1973 juga menjadi saksi paten botol plastik pertama yang mampu menampung minuman berkarbonasi. Polietilen tereftalat menjadi tonggak penting dalam menjaga air kemasan.

Harga botol yang lebih murah membuat air kemasan lebih mudah diakses oleh masyarakat. Nathaniel Wyeth, seorang insinyur DuPont, secara luas dianggap sebagai penemu teknologi di balik botol air.

Baca Juga: UNDUH SEKARANG, Berikut Kumpulan Link Twibbon Hari Olahraga Nasional 2023, Gratis dan Desain Baru Lho!

Ia mematenkan botol Polyethylene terephthalate (PET), botol plastik pertama yang mampu menahan tekanan cairan berkarbonasi.

Awal 2000

Pada tahun 2000, air keran terlibat perang dengan air kemasan. Perusahaan-perusahaan minuman mempermainkan ketakutan konsumen terhadap kontaminasi dan penyakit yang berasal dari sumber air keran.

Salah satu pemain kunci dalam persaingan tersebut yakni Brita Filters yang lebih lanjut menuduh fakta bahwa air toilet dan air keran berasal dari sumber yang sama.

Baca Juga: JREENG, 8 Pemda Rilis Jumlah Formasi PPPK Guru 2023, Pemprov Riau Sediakan 3.057 Kursi, Daerah lain Berapa?

2011-2012

Terdapat perkembangan signifikan pada tahun 2011 yang dipicu oleh EPA. Karena meningkatnya kekhawatiran pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh botol plastik selama bertahun-tahun, EPA memperkenalkan peraturan untuk mengekang ancaman tersebut.

Peraturan penting selama bertahun-tahun meliputi mengurangi berat botol air plastik PET dari 47,7 gram menjadi 9,89 gram saat ini.

Mayoritas masyarakat masih mengonsumsi air kemasan karena alasan kesehatan dan kebersihan. Selain itu, terdapat tambahan mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah