Dengan menunjukkan koleksi kekayaan dan harta, seseorang bisa mendapatkan perhatian orang lain. Dengan demikian, fenomena flexing kerap dilakukan untuk mencari perhatian orang di sekitarnya. Biasanya pelaku flexing adalah orang narsistik yang sangat haus perhatian.
3. Ingin mendapat pujian
Karena pelaku flexing adalah orang yang narsis, maka mereka juga sangat ingin mendapatkan pujian. Untuk mendapatkan tujuannya inilah maka orang-orang melakukan flexing. Mereka menganggap bahwa dengan pamer kekayaan dan harta benda, orang lain akan memujinya.
4. Ingin dipandang lebih
Seseorang melakukan flexing karena memiliki tujuan seperti ingin dipandang lebih. Karena itu mereka kerap pamer harta, kekayaan dan pencapaian di kehidupan sosialnya agar dipandang lebih oleh orang di sekitarnya.
5. Takut dikucilkan
Biasanya orang yang kerap melakukan flexing adalah mereka yang takut dikucilkan. Hal ini terjadi karena mereka hidup di lingkungan sosial yang penuh tekanan. Sehingga mereka menganggap dengan pamer harta dan pencapaian, maka mereka tidak akan dikucilkan.
Baca Juga: INFO PPPK GURU 2023, Kemdikbud Umumkan P1 Resmi Tanpa Tes. Bagaimana dengan P2 dan P3? Ternyata...
6. Mengimbangi gaya hidup teman
Orang yang melakukan flexing biasanya bertujuan untuk mengimbangi gaya hidup teman-temannya. Mereka tidak ingin jika dianggap kurang mampu dan tidak bisa mengimbangi gaya hidup di lingkungan pertemanan mereka.