Migrain Episodik VS Migrain Kronis, Kenali Perbedaan Antara Keduanya, Lebih Parah yang Mana?

- 12 September 2023, 19:01 WIB
Migrain Episodik Vs Migrain Kronis, Kenali Perbedaan Antara Keduanya
Migrain Episodik Vs Migrain Kronis, Kenali Perbedaan Antara Keduanya /freepik.com/@stoccking/

Rasa sakit yang parah juga kemungkinan dirasakan oleh penderita migrain jenis tersebut. Depresi dan kecemasan juga kemungkinan besar dapat terjadi.

Tidak ada tes untuk pengobatan migrain. Untuk mendiagnosis jenisnya, dokter biasanya akan menanyakan gejala yang dirasakan. Serangan migrain seringkali hanya terjadi pada satu sisi kepala saja atau unilateral.

Migrain Kronis

Penderita migrain kronis biasanya mengalami episode lebih banyak dibandingkan migrain episodik. Jenis tersebut biasanya menyerang selama 15 hari atau lebih setiap satu bulannya. Frekuensinya juga terjadi selama 3 bulan dan rasa sakitnya bertahan lebih dari 24 jam.

Dalam studi tahun 2012 di Current Pain and Headache Reports, peneliti menemukan bahwa penderita migrain kronis mengalami episode yang berlangsung rata-rata 65,1 jam tanpa pengobatan dan 24,1 jam dengan pengobatan.

Sebagai perbandingan, penderita migrain episodik memiliki episode yang berlangsung rata-rata 38,8 jam tanpa pengobatan dan 12,8 jam dengan pengobatan.

Seberapa umum kedua kondisi tersebut?
Migrain episodik lebih sering terjadi dibandingkan migrain kronis. Prevalensinya juga dapat bervariasi berdasarkan ras dan etnis, faktor sosial ekonomi, kesenjangan kesehatan, dan variabel lain yang dapat mempengaruhi stres dan kecemasan.

Misalnya, sebuah studi tahun 2021 mencatat bahwa prevalensi migrain kronis paling tinggi terjadi pada orang kulit hitam seperti Afrika Amerika, orang Latin, dan orang dengan pendapatan rumah tangga rendah.

Namun, setelah menyesuaikan beberapa variabel, penelitian yang sama menemukan bahwa hanya pendapatan rumah tangga yang dikaitkan dengan tingginya angka migrain kronis.

Wanita berusia 40-an berpeluang besar mengalami migrain kronis. Hal tersebut menunjukkan adanya faktor hormonal dalam perkembangan migrain.

Faktanya, National Headache Foundation menyebutkan bahwa 60 persen wanita mengalami serangan migrain saat menstruasi.

Halaman:

Editor: Windy Anggraina

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah