Penyebaran psoriasis vulgaris di seluruh dunia berkisar antara 0,9% hingga 8,5%. Menurut dr. Dina, kondisi ini dapat memengaruhi orang dari berbagai kelompok usia, namun puncak kejadian biasanya terjadi antara usia 16 hingga 22 tahun dan 57 hingga 60 tahun.
Ciri-ciri fisik dari psoriasis vulgaris mencakup bercak-bercak kulit yang merah dan meninggi dari kulit normal, yang dilapisi oleh lapisan bersisik berlapis-lapis yang kasar dan berwarna putih transparan.
Gejala lainnya termasuk kulit yang memerah, kering, tebal, dan bersisik, serta masalah pada kuku seperti penebalan dan ketidakrataan.
Selain itu, penderita psoriasis sering mengalami rasa gatal yang tidak nyaman, bengkak dan kaku pada sendi, serta kulit yang kering, pecah-pecah, dan berdarah.
Dalam menangani kondisi ini, dr. Dina menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada pasien, terutama yang memiliki anggota keluarga atau kerabat yang juga terkena penyakit ini.
Pasien perlu memahami bahwa terapi yang ada hanya dapat mengendalikan psoriasis, bukan menyembuhkannya sepenuhnya.
Baca Juga: WOW! Ternyata Cara Ini Ampuh Atasi Anak yang Tidak Mau Makan, Orang Tua Wajib Coba
Penting juga untuk menyoroti bahwa psoriasis bukanlah penyakit menular. Oleh karena itu, diskusi mengenai berbagai pilihan terapi, potensi efek samping, dan hasil yang diharapkan dari pengobatan menjadi hal yang sangat penting.
Sekian ulasan informasi apa itu penyakit psoriasi vulgaris yang ternyata bukan penyakit biasa.***