Partai Demokrat Tercoreng, Christ Wamea Beri Sindiran: Ada yang Disebut Partai Terbuka Padahal Partai Keluarga

21 Maret 2021, 13:29 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram @agusyudhoyono

 

PR SOLORAYA – Gonjang-ganjing di tubuh Partai Demokrat hingga saat ini belum kunjung menemukan titik terang.

Partai Demokrat telah terpecah menjadi dua kubu, usai adanya pemecatan beberapa kader yang menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Para kader yang hadir dalam KLB tersebut menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, versi mereka.

Namun Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap keputusan KLB tersebut tidak sah, lantaran tidak sesuai dengan AD/ART partai.

Baca Juga: Terharu Lihat Krisdayanti Hadir di Acara Pengajian, Paman Aurel Hermansyah: Ini Anugerah

Baca Juga: Dapatkan Izin Keramaian, Pagelaran Piala Menpora akan Terapkan Prokes Covid-19 Secara Ketat

Adu sindiran pun hingga saat ini masih dilontarkan antara kedua kubu, hingga membuat suasana makin memanas.

Beberapa waktu lalu Partai Demokrat dituding jadi partai keluarga, karena melanggengkan kekuasaan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pendukung AHY pun marah lantaran nama Partai Demokrat semakin tercoreng.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel “Demokrat Dituding Jadi Partai Keluarga, Tokoh Papua Sindir: Ada Partai yang Ketua Umumnya Menjabat 20 Tahun”, tokoh Papua Christ Wamea ikut bersuara atas tudingan tersebut.

Baca Juga: Dijuluki Genius, Seorang Pria Ubah Tato di Lengan dari yang Awalnya 'Naomi' Jadi 'Indomie' Setelah Putus Cinta

Baca Juga: Siap Pulang Hari Ini, Atlet Bulu Tangkis Indonesia yang Gagal Berlaga di All England Bebas Covid-19

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan 10 kali Guguran Lava Pijar dan 37 Gempa pada Minggu 21 Maret 2021

Christ Wamea langsung membandingkan Partai Demokrat dengan salah satu partai yang dipimpin oleh satu orang, selama lebih dari 20 tahun.

Tokoh Papua itu juga menyinggung posisi anak-anak sang ketua yang juga memiliki andil besar dalam partai.

"Ada partai yang ketumnya (menjabat) lebih 20 tahun. Anak-anaknya juga di pucuk pimpinan partai tersebut dan full dalam pengambilan keputusan. Tapi tetap dibilang partai terbuka bukan partai keluarga," sindir Christ Wamea lewat akun Twitter @PutraWadapi, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com, Sabtu 20 Maret 2021.

"Partai Demokrat udah 20 tahun ada 5 ketum yang berbeda. Semuanya dipilih melalui kongres yang resmi. Kok Partai Demokrat dibilang partai keluarga," katanya menambahkan.*** (Dila Nashaer/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler