Bahaya Booty Bumping Alias Boofing Yang Dipraktikkan Coki Pardede Untuk Konsumsi Sabu Lewat Dubur

4 September 2021, 21:37 WIB
Coki Pardede. /Instagram.com/cokipardede666

Beritasoloraya.com - Cara mengkonsumsi sabu dari anus mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah Polisi menangkap Coki Pardede karena penyalahgunaan narkoba.

Cara tak biasa ini belum banyak dikenal di Indonesia. Namun di luar negeri, metode yang disebut booty bumping atau boofing ini sudah cukup populer di kalangan pengguna narkoba.

Selain sabu, boofing dapat digunakan untuk mengonsumsi narkotika dan obat terlarang (narkoba) jenis lain seperti kokain bahkan alkohol.

Boofing biasanya dilakukan dengan melarutkan sabu ke air. Larutan ini kemudian disuntikkan ke dubur menggunakan alat suntik. Pengguna terkadang memasukkan sabu ke lubang anus tanpa dilarutkan dengan air terlebih dahulu.

Biasanya, pengguna memilih cara boofing agar tidak meninggalkan 'jejak' suntikan di bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Tiba di Manchester, Ronaldo Jalani Karantina di Rumah Mewah

Boofing disebut-sebut bisa membuat pengguna merasakan efek yang lebih dahsyat dibanding metode lain. Sayangnya, boofing memiliki risiko kesehatan yang cukup serius.

Seperti dikutip dari San Fransisco AIDS Foundation, boofing memiliki risiko sejumlah risiko. Di antaranya:

1. Kerusakan dinding anus

Boofing berisiko merusak dinding anus. Perlu diketahui, dinding anus termasuk bagian tubuh yang mudah sangat sensitif. Obat-obatan, termasuk sabu, sangat mudah menimbulkan iritasi yang berujung pada kerusakan dinding anus.

2. Pendarahan

Jika kerusakan cukup berat, boofing dapat menimbulkan pendarahan saat buang air besar. Risiko ini akan semakin tinggi jika dilakukan berulang-ulang dalam waktu singkat.

Pendarahan umumnya terjadi karena kerusakan dinding anus terjadi secara terus-menerus. Dalam kondisi normal, tubuh dapat menyembuhkan diri jika terjadi kerusakan.

Baca juga: Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Pimpinan Gusti Moeng Ganti Kelambu Makam Amangkurat Agung di Tegal

Namun jika terjadi secara terus menerus, tubuh tidak sempat memberpaiki kerusakan yang timbul. Akibatnya, dinding anus akan robek sehingga menimbulkan pendarahan.

Salah satu gejala pendarahan dinding anus adalah keluarnya darah saat buang air besar.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Boofing meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada anus. Infeksi sendiri merupakan akibat dari adanya kerusakan dinding anus.

Saat dinding anus yang berfungsi melindungi bagian dalam tubuh rusak, virus dan bakteri akan sangat mudah menyebar melalui pembuluh darah yang banyak ditemui di sekitar anus.

Kondisi ini juga meningkatkan risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti HIV/AIDS.***

Editor: Ichsan Noor Rasyid

Sumber: San Fransisco Aids Foundation

Tags

Terkini

Terpopuler