Buku Saya Bacharuddin Jusuf Habibie, Tuang Konsep Memulai di Akhir Berakhir di Awal Mantan Presiden BJ Habibie

30 Januari 2022, 18:18 WIB
Buku "Saya Bacharuddin Jusuf Habibie" menceritakan sosok inspiratif mantan presiden Indonesia BJ Habibie /Rizky Tri Sulistiawan /Instagram @mwv.mystic

BERITASOLORAYA.com – Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang sering disapa BJ Habibie merupakan presiden ketiga Indonesia. 

BJ Habibie adalah seorang yang cerdas dan berkarisma pantang malas belajar.

BJ Habibie terkenal dengan sosok yang suka membaca buku. Sebagian hidupnya diisi dengan kenikmatan tenggelam bersama buku. 

Baca Juga: 3 Cara, 1 Keputusan yang Akan Mengubah Masa Depanmu Selamanya

Kerap BJ Habibie juga menceritakan tentang perjalanan hidupnya. Ketika terbangun dari tidur hal yang pertama ia lakukan adalah membaca buku.

Tidak heran jika prestasi BJ Habibie menjadi bentuk wujud kebanggaan bangsa Indonesia. 

Seorang penulis, Andi Makmur Makka memperkenalkan bukunya yang berjudul ‘Saya Bacharuddin Jusuf Habibie’.

Baca Juga: Serial Netflix All Of Us Are Dead Dikritik Netizen Korea karena Menampilkan Adegan yang Terlalu Vulgar

Buku ‘Saya Bacharuddin Jusuf Habibie’ adalah hasil wawancaranya kepada BJ Habibie langsung. Dalam bukunya ia menceritakan sisi lain dari sosok Habibie.

Andi menceritakan sedari awal masa kecil Habibie sampai menjadi presiden RI.

Buku ini sudah diluncurkan pada Sabtu, 29 Januari 2022. 

“Tulisan ini dilengkapi dengan hasil serangkaian wawancara selama sepuluh hari yang saya lakukan pada 2005,” ungkap Andi pada siaran pers The Habibie Center. 

Baca Juga: Lirik Lagu Liar Angin - Feby Putri Terbaru dan Terpopuler

Buku ‘Saya Bacharuddin Jusuf Habibie’ ini terdiri dari 77 bab yang intinya menceritakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari sosok BJ Habibie yang berfokus pada warisan ilmu yang relevan dengan masa sekarang.

Termasuk pula di dalamnya tentang pemikiran-pemikiran serta teori Habibie, yakni industri kedirgantaraan dan pengembangan pesawat N-250. 

Banyak para tokoh juga menyanjung sosok Habibie yang meninggalkan warisan ilmu kepada anak bangsa Indonesia.

Baca Juga: Spoiler All of Us Are Dead Episode 3, Zombie Berusaha Menerobos Masuk ke Tempat Persembunyian

Salah satunya yang disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Harian Republika periode 1997-2000, BJ Habibie adalah sosok ilmuwan serta negarawan yang berhasil menaruh fondasi kebijakan yang sangat dibutuhkan Indonesia.

Tak hanya itu, menurut DR. Ir. Ninok Leksono Dermawan, Rektor Universitas Multimedia Nusantara Jakarta, Habibie telah meletakkan banyak kebijakan dengan fondasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Fondasi tersebut telah menjadi tonggak untuk mendorong generasi muda agar menguasai iptek.

Baca Juga: Seoul Music Awards 2022 Tuai Protes, Fans NCT Dream Kirim Truk Tuntut Skor Bonsang Diungkap

Menurutnya pula, gagasan soal menguasai teknologi dengan kebermanfaatannya agar memajukan bangsa perlu dibangkitkan lagi. 

Hal tersebut sangat baik jika dituangkan dalam buku-buku yang menjadi inspirasi untuk generasi muda.

Kemudian, konsep Habibie yakni ‘memulai di akhir, berakhir di awal’, menurut Dr. Ir. Unggul Priyanto, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) periode 2014-2019, mengemukakan bahwa membangun tidak mesti harus dimulai dari riset awal.

Baca Juga: Persija Punya Pelatih Baru, Beberapa Pemain Dikabarkan Jadi Tidak Senang

Membangun dapat dimulai dari tengah dan ujung pun bisa untuk dilakukan.

Unggul menjelaskan soal negara China yang juga menerapkan konsep serupa Habibie. 

China memulai mengembangkan kereta api cepat dengan membeli lisensi dari Jepang dan Jerman. Namun, kemudian berhasil mengalahkan produk dari dua negara tersebut.

Baca Juga: Sudah Deal, Persis Solo Akan Datangkan Captain Tsubasa dari Persebaya

Unggul juga berpikiran bahwa Habibie mendirikan industri kedirgantaraan dimulai dari pesawat buatan Spanyol Cassa 212 dan berinovasi hingga merancang N-250, jenis pesawat canggih sekelasnya. 

“Jadi inovasi tidak perlu merupakan temuan baru, tidak harus diawali dengan temuan sendiri, tapi bisa merupakan pengembangan dan menjadi suatu produk baru yang lebih baik,” ujarnya.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler