BERITASOLORAYA.com – Mendiang Ibunda Presiden Joko Widodo tenyata memiliki sisi kepribadian yang luar biasa. Bukan hanya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa.
Ibu Sudjiatmi ternyata adalah sosok yang religius yang mampu mendidik anak-anaknya juga memiliki mental kebertuhanan yang sama.
Oleh karena itu, sangat tidak mengherankan jika Ibu Sudjiatmi mampu melahirkan dan mendidik tokoh pemimpin bangsa yang hebat seperti Presiden Jokowi.
Baca Juga: TWICE Semakin Populer hingga ke AS dan Jepang, Begini Reaksi Para Penggemar
Hal ini diungkapkan oleh Profesor Bambang Saputra, penulis buku Kado Anak Negeri Untuk Sang Presiden dalam suatu acara bincang-bincang bersama BeritaSoloRaya.com pada Jum’at, 4 Maret 2022.
“Jadi sisi yang tersembunyi yang tidak banyak dibedah oleh para tokoh ditulis dalam buku Energi Sujiatmi itu adalah sisi religiusitasnya, sisi kebertuhanannya Ibu Sudjiatmi,” kata Prof. Bambang.
“Orang hanya melihat dia sebagai tokoh, sosok sosial yang berperan sebagai ibu rumah tangga, pengasuh anaknya, hanya terhenti sampai di situ,” lanjutnya.
Menurut Prof. Bambang, sisi lain yang juga harus digali tentang sosok Ibu Sudjiatmi adalah kemampuan beliau sebagai orang yang mampu memasukkan nilai-nilai hebat ke dalam diri anak-anaknya.
“Artinya back ground nilai-nilai kebertuhanan yang ada dalam dirinya itulah dia jelmakan dalam wujud sosial untuk mendidik anak, untuk mengetahui bagaimana adat istiadat, untuk mengetahui bagaimana taat dan patuh kepada Tuhan,” ujar Prof. Bambang.
Sisi kemampuan bersahabat dengan alam juga suatu hal yang pantas dipelajari dari sosok Ibu Sudjiatmi karena hal itu bukanlah suatu hal yang gampang untuk didalami, apalagi oleh seorang ibu rumah tangga biasa.
Baca Juga: Lirik Lagu Callin Super Junior lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
“Dan di samping itu juga dia ramah, dia bersahabat dengan alam. Karena apa? Karena kondisi sosiokultural zaman dia pada saat itu memang harus bersahabat dengan alam,” ucap Prof. Bambang.
“Zaman-zaman susah, zaman-zaman Indonesia masih terbelakang, nah di saat-saat itulah dia menanamkan satu nilai-nilai religiusitas itu sebagai bekal buat anak-anaknya. Sebagai benteng utama buat keluarganya supaya utuh, supaya menjadi suatu kesatuan yang gigih, kuat menghadapi hidup pada zamannya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Bambang juga menyampaikan bahwa sosok Ibu Sudjiatmi adalah sosok yang telah mampu membentuk mental dan kepribadian yang hebat dalam diri Presiden Jokowi.
Baca Juga: Arin Oh My Girl Tidak Ada di Poster Promosi tvN Terbaru 'Resurrection', Netizen: Apa?
“Sehingga terbentuklah satu sikap, suatu mental yang kuat pada anak-anaknya yang salah satunya, yaitu Pak Jokowi, makanya ketika menghadapi badai politik apapun, Jokowi tetap kuat,” tutur Prof. Bambang.
“Karena mentalnya, semangatnya, religiusitasnya sudah ditanamkan oleh ibunya sejak dini, sejak kecil, yang orang lain tidak membaca itu,” lanjutnya.
Sisi religiusitas Ibu Sudjiatmi membuatnya menjadi seseorang yang mampu menahan kuatnya badai kehidupan, sehingga menjadi seseorang yang tetap tabah menjalani kehidupannya.
Baca Juga: Inilah Potret Cho Yi Hyun, Aktris ‘All of Us Are Dead’ dalam Proyek Barunya, Terlihat Lebih Fresh
Hal itu juga yang tercermin dalam kemampuannya untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis dan mampu mendidik anak-anak yang hebat.
“Orang bisa gigih, bisa tabah kalau tidak ada semangat spiritual yang tinggi mana bisa? Dia akan putus asa,” ujar Prof. Bambang.
“Karena tidak punya harapan, orang yang jauh dari Tuhan kan orang yang tidak punya harapan. Ketika dia dalam kondisi yang paling rendah tidak ada harapan lain kecuali bersandar kepada Tuhan. Dan itu dialami oleh Ibu Sudjiatmi,” lanjutnya.
Baca Juga: Para penggemar BTS yang Gagal Mendapatkan Tiket Konser Las Vegas, Memutuskan untuk Berdonasi
Di akhir pembicaraan, Prof. Bambang juga mengatakan bahwa sosok Ibu Sudjiatmi sangat pantas untuk dijadikan teladan bagi ibu-ibu rumah tangga di Indonesia.
“Ya bagi saya, Ibu Sudjiatmi ini sebaiknya menjadi teladan bagi para ibu lain dalam mendidik anak, baik secara mental kesederhanaannya, berbudaya, berbudi pekerti luhur,” ucap Prof. Bambang.
“Juga berketuhanan yang mendalam, yang menjadi benteng semangat dalam menggapai cita-cita ke depan,” lanjutnya menutup pembicaraan.***