Menparekraf Sandiaga Uno Bahas World Tourism Day 2022, Ungkap Kualitas Pariwisata Bisa Diukur dari Hal Ini

15 Agustus 2022, 14:53 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan kualitas pariwisata dapat diukur dari beberapa hal /Klarifikasi PRMN

BERITASOLORAYA.com – Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam perayaan World Tourism Day 2022 di Bali pada 27 September mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengucapkan rasa syukurnya karena Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah perayaan puncak World Tourism Day pada tahun ini.

Berdasarkan pernyataan Sandiaga Uno, Indonesia sendiri menempati indeks nomor 32 meloncat 12 peringkat melewati Thailand, Vietnam dan Malaysia dari segi pariwisata.

Untuk itu, Kemenparekraf akan menyiapkan rangkaian kegiatan dalam perayaan World Tourism Day tersebut.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Jadi Aktris Asia Dalam Variety Power Of Young Hollywood 2022, Simak Kutipan Menarik Darinya.

“Kami Kemenparekraf akan menyiapkan rangkaian kegiatan dalam perayaan World Tourism Day di Bali akhir September ini antara lain kegiatan panel diskusi multi stakeholders,” ungkap Sandiaga Uno pada Senin, 15 Agustus 2022.

“Jadi begitu kita bangkit, kita harus memikirkan ulang pariwisata seperti apa yang kita inginkan,” lanjutnya pada forum klarifikasi.

Sandiaga Uno juga menyebutkan Indonesia mengusung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan atau green tourism dengan kegiatan diskusi yang bertema ‘The Tourism We Want’.

Baca Juga: Resep Opor Ayam Putih Enak, Cocok Jadi Teman Lontong

Kemenparekraf akan fokus kepada pariwisata yang bisa berdampak positif kepada penciptaan lapangan kerja.

“Ada 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan kita akan show case pada perayaan World Tourism Day 2022,” lanjut menteri yang akrab disapa Bang Sandi tersebut.

Ada sekitar 200 negara yang diundang untuk memperkuat perayaan World Tourism Day 2022 sekaligus akan disampaikan pesan kunci dalam perayaan ini.

Selain target kenaikan jumlah wisatawan, yang ingin dicapai Kemenparekraf dalam perayaan World Tourism Day adalah menjadi leader of the pack di mana Indonesia bisa menjadi contoh seperti saat penanganan pandemi.

Baca Juga: Debut Egy Maulana Vikri bareng FC ViOn Zlate Moravce di Liga Slovakia, Ciptakan Peluang Penalti

“Kita ingin pariwisata yang berbasis masyarakat berkelanjutan dan inkusif. Pariwisata kita ini penopangnya desa wisata,” tutur Sandiaga Uno.

Bukan hanya kuantitas yang ingin dicapai, namun Menparekraf juga mengungkapkan target kualitas yang lebih baik dari para wisatawan yang datang ke Indonesia.

Berdasarkan penuturan Sandiaga Uno, indikator kualitas pariwisata bisa diukur melalui lama tinggal wisatawan yang lebih panjang, lebih berdampak terhadap perekonomian lokal dan memiliki aspek keberlanjutan.

Baca Juga: 5 Sebab Guru Tidak Valid SKTP Semester 2 Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 3, Cek Berikut 

Artinya, pemenuhan indikator kualitas oleh para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia menjadi bentuk keberhasilan yang lebih baik bagi sektor pariwisata Indonesia.

“Kita harapkan World Tourism Day menjadi pemicu kebangkitan pariwisata kita dan terbukanya lapangan pekerjaan,” tambahnya lagi.

Terkait arah pembangunan pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno menyebutkan dibangunnya Bali ‘baru’ dengan lima destinasi wisata super prioritas dengan total anggaran 11,7 triliun.

Baca Juga: Resep Sambal Baby Cumi yang Tahan Lama, Bisa untuk Stok di Rumah Jadi Lauk Praktis

Harapannya, kunjungan wisatawan di Indonesia terdistribusi ke destinasi-destinasi lainnya, bukan hanya di Bali saja.

“Kami bersama dengan DPR telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Ini memberikan payung hukum pada seluruh pihak dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif,” terang Menparekraf.

Dengan adanya undang-undang ini, pemerintah berharap mampu meningkatkan pendapatan negara, mensejahterakan masyarakat Indonesia hingga menciptakan kesempatan kerja baru yang berpihak pada nilai seni dan budaya Indonesia.

Sandiaga Uno juga berharap potensi ekonomi kreatif bisa lebih optimal dengan adanya lindungan payung hukum bagi para pelaku ekonomi kreatif.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: Klarifikasi PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler