HUT RI ke-77: Masih Ingat Tujuan Kemerdekaan Indonesia? Simak Pidato Tahunan Ketua MPR Berikut

17 Agustus 2022, 05:45 WIB
Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI/Menilik Kondisi dunia dan Perekonomian Indonesia Jelang Hut RI ke 77, Ketua MPR sampaikan ini Saat Sidang Tahunan 2022 /Instagram @bambang.soesatyo

BERITASOLORAYA.com Peringatan hari kemerdekaan Indonesia atau HUT RI ke-77 menjadi momentum bagi bangsa Indonesia mengingat kembali tujuan kemerdekaan Indonesia. 

Tujuan kemerdekaan juga disinggung oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI, hari Selasa, 16 Agustus 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI.

Dalam pidatonya, Ketua MPR mengajak semua pihak menggelorakan semangat untuk mewujudkan tujuan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Persebaya Protes Tuntut Evaluasi Kinerja Wasit, Buntut Laga Kontra Madura United

“Mari kita gelorakan semangat untuk mewujudkan tujuan Indonesia merdeka,” ujar Bamsoet, saapan akrab Ketua MPR.

Tujuan kemerdekaan Indonesia telah jelas disebutkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat, antara lain:

-       Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

-       Memajukan kesejahteraan umum,

-       Mencerdaskan kehidupan bangsa,

-       Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Baca Juga: Kalah Berturut-Turut, Suporter Persis Solo Tuntut Ganti Pelatih, Akankah Senasib Persib?

Menurut Bamsoet, menjadi tugas semua pihak untuk mewujudkan empat poin tujuan kemerdekaan Indonesia setelah 77 tahun mengarungi perjalanan sebagai sebuah negara yang merdeka.

Peringatan HUT RI ke-77 tidak bisa dipisahkan dengan evaluasi perjalanan negeri ini. Sudahkah berjalan sesuai tujuan kemerdekaannya?

Salah satu yang disoroti Bamsoet adalah terkait perekonomian nasional. Bamsoet mengingatkan pemerintah akan ancaman inflasi.

Baca Juga: Real Madrid vs Almeria: Los Blancos Banting Tulang di Laga Tandang

“Kita tidak boleh lalai. Kenaikan inflasi dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional,” kata Bamsoet.

Bamsoet mengungkap di bulan September nanti, diprediksi Indonesia akan menghadapi ancaman hiperinflasi dengan angka inflasi pada kisaran 10 sampai 12 persen.

“Laju kenaikan inflasi disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi semakin membebani masyarakat yang baru saja bangkit dari pandemi Covid-19,” kata Bamsoet.

Baca Juga: Barcelona vs Rayo Vallecano: Kapten Barca Kena Kartu Merah

Bamsoet juga mengingatkan kondisi fiskal dan moneter Indonesia yang harus diperhatikan di tengah potensi krisis global.

Untuk itu, Bamsoet mengatakan penyusunan prioritas dan realokasi anggaran yang tepat sangat diperlukan sebagai strategi jangka pendek.

Adapun strategi jangka panjang yang bisa dilakukan Indonesia, menurut Bamsoet, adalah merencanakan pembayaran utang setidaknya untuk 30 tahun ke depan, serta memastikan kondisi fiskal dan moneter tetap terjaga.

Baca Juga: Positif Covid-19 Meningkat, Kesadaran Prokes Malah Menurun, Satgas: Jangan Sampai Terjadi Lonjakan Kasus Lagi

Bamsoet juga menyinggung pentingnya pembangunan IKN, bersama dengan ekonomi hijau hingga insfrastruktur digital, serta haluan politik jangka panjang dan konsistensi lintas pemerintahan.

Untuk Indonesia di masa yang akan datang, Bamsoet berharap semua pihak terlibat dalam memahirkan generasi muda yang tangguh, unggul, bersatu, dan optimistis untuk mewujudkan cita-cita bangsa menuju era Indonesia Emas 2045.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler