PR SOLORAYA – Pecah kongsi di tubuh Partai Demokrat masih menjadi sorotan masyarakat Indonesia hingga hari ini.
Upaya beberapa pihak melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara menimbulkan berbagai polemik.
KLB yang diklaim dihadiri kurang lebih 1.500 peserta itu menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Keputusan KLB dalam menetapkan Moeldoko dianggap tidak sah oleh kader-kader partai yang mendukung AHY.
Baca Juga: Nyawanya Hampir Tak Tertolong saat Positif Covid-19, Ashanty: 3 Kali Ngerasain Sakaratul Maut
AHY pun menganggap Moeldoko tidak teguh pada perkataan awalnya soal gonjang-ganjing di tubuh partai berlambang Mercedez itu.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “AHY: Kita Punya Musuh Bersama Yaitu KSP Moeldoko”, AHY akhirnya menabuh genderang perang, dan menganggap Moeldoko sebagai musuh bersama Partai Demokrat.
Suami Annisa Pohan itu mendeklarasikan hal tersebut di hadapan petinggi partai dan 34 DPD yang hadir di DPP Partai Demokrat.