Kecelakaan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Rumit, Pakar Kelautan: Tidak Mudah Diselesaikan

- 24 April 2021, 03:30 WIB
Kecelakaan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Rumit, Pakar Kelautan: Tidak Mudah Diselesaikan.
Kecelakaan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Rumit, Pakar Kelautan: Tidak Mudah Diselesaikan. /Antara Foto/M RISYAL HIDAYAT

PR SOLORAYA - Proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 kini tengah berpacu dengan waktu.

Sisa cadangan oksigen dalam kapal selam tersebut hanya akan tersisa beberapa jam lagi.

Dimana dalam prediksinya, sisa cadangan oksigen kapal selam tersebut hanya akan bertahan sampai Sabtu, 24 April 2021 pukul 03.00 WIB.

Pakar Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Wisnu Wardhana mengungkapkan jika kecelakaan kapal selam KRI Nanggala-402 bukanlah perkara yang mudah.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI Jakarta Usulkan SPBU Tutup Demi Antisipasi Warga Nekat Mudik Lebaran 2021

Pakar kelautan tersebut mengatakan jika kecelakaan kapal selam adalah hal yang rumit.

"Memang semua kecelakan kapal selam itu, menurut yang saya baca, tidak ada yang kemudian dengan mudah diselesaikan. Pasti merupakan permasalahan yang rumit," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel berjudul Tersisa 5 Jam! Ternyata KRI Nanggala-402 Tak Bisa Langsung Diangkat, Lalu Bagaimana Nasib 53 Kru di Dalamnya? Pakar kelautan tersebut pun membeberkan sejumlah hal yang membuat evakuasi sebuah kapal selam menjadi rumit.

Baca Juga: Indra Bruggman Mengaku Sempat Sakit Hati Karena Diabaikan Cita Citata 5 Tahun Lalu

"Karena berkaitan dengan kedalamannya, 300 hingga 1.000 meter dan seterusnya," ungkapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat, 23 April 2021.

Selanjutnya, menurut Wisnu, berkaitan dengan berat dari kapal selam tersebut yang diperkirakan mencapai 1.500 ton. Berat sebesar itu tentu butuh peralatan-peralatan dan waktu yang cukup banyak.

"Nah bagaimana kita mengevakuasi itu? Itu butuh tongkang-tongkang yang besar, butuh crane-crane yang besar, butuh tali-tali yang panjang untuk menderek itu. Mendereknya pun harus diputuskan, apakah menggunakan tali atau pelampung," tuturnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 24 April 2021, Leo Waspada Ada yang Ingin Mencuri Ide Cemerlangmu

Wisnu menyampaikan, artinya kalaupun misalnya sudah diketahui lokasinya dan sudah dicek bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 berada di sebuah tempat di kedalaman 600-700 meter masih butuh waktu lagi.

Waktu yang diperlukan pun tidak sebentar menurutnya, bahkan bisa berhari-hari untuk pemasangan, derek, tongkang, dan lain sebagainya.

Lantas bagaimanakah nasih 53 kru di dalam kapal selam tersebut?

Wisnu menyampaikan bahwa bukan pengangkatan kapal selam yang menjadi prioritas, melainkan proses evakuasi.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Ingin Larangan Mudik Dikecualikan untuk Para Santri

Wisnu pun kemudian menjelaskan proses evakuasi kru yang memungkinkan untuk kedalaman 700 meter.

"Ada kapal selam kecil dengan kedalaman penyelaman yang cukup kuat yang kemudian bisa kita kirim ke sana," ucapnya.

Kapal selam kecil tersebut, sambung Wisnu, kemudian akan mendekati kapal selam KRI Nanggala-402 dan pintu darurat di kapal selam Nanggala bisa disambungkan dengan pintu darurat milik kapal selam kecil tersebut.

"Terjadi hubungan antara isi dalam kapal selam Nanggala dengan kapal selam kecil itu, sehingga ada lobang kru itu bisa naik ke kapal selam kecil, itu yang pertama harus kita lakukan," tutup Wisnu.***(Ghiffary Zaka/Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah