PR SOLORAYA - Begini tanggapan Rocky Gerung soal survei Partai PDIP disebut paling bersih dari korupsi.
Rocky Gerung beranggapan jika survei mengenai Partai PDIP paling bersih dari korupsi adalah sebuah kekonyolan.
Bahkan Rocky Gerung secara gamblang menyebut jika koreponden dalam survei tersebut salah membaca pertanyaan.
"Mungkin salah baca kali responden pertanyaannya," ujar Rocky Gerung, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 25 Mei 2021.
"Pertanyaannya mestinya partai mana yang perlu dibersihkan? Itu mestinya pertanyaannya bukan partai paling bersih," sambungnya.
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul PDIP Disebut Partai Paling Bersih dari Korupsi, Rocky Gerung: Mungkin Responden Salah Baca Pertanyaan Rocky Gerung menganggap, hasil survei PDIP jadi partai paling bersih dari kasus korupsi karena sedang mempercantik seseorang.
Dan karena itu, PDIP mesti dibekali terlebih dahulu dengan hasil survei paling bersih dari kasus korupsi.
"Jadi seolah-olah hasil survei itu akan mengubah persepsi rakyat. Ini sebetulnya kekonyolannya," kata Rocky Gerung.
"Kan dengan mudah orang buka jejak digital, itu dari periode periode pertama yang ditangkap tangan itu PDIP melulu," lanjutnya.
Baca Juga: Kuota Formasi CPNS 2021 di Kejaksaan RI untuk Bagian Analis Rancangan Naskah Perjanjian, Cek Yuk
Oleh karena itu, Rocky Gerung beranggapan bahwa mungkin yang disurvei hanya PDIP sendiri.
Sehingga, menurut pengamat politik tersebut, PDIP jadi partai paling bersih dari kasus korupsi.
"Jadi mungkin yang dimaksud adalah itu partai paling bersih karena yang disurvei adalah PDIP sendiri," ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Perburuk Polusi Udara, Dokter Beberkan Potensi Iritasi yang Bisa Kita Alami
Diketahui, menurut hasil survei lembaga Puspoll Indonesia, PDIP menjadi partai paling bersih dari kasus korupsi.
Hal itu didasarkan pada hasil survei yang dilakukan dari 20-29 April 2021.
Hasil survei PDIP sebesar 15,7 persen, kedua Partai Gerindra 10 persen, ketiga PKS 7,8 persen, disusul PKB 7,6 persen, dan Partai Golkar 6,7 persen.***(Yuda Fauzan/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)