PR SOLORAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah menargetkan herd immunity atau kekebalan kelompok dapat terwujud pada triwulan 1-2022.
Terwujudnya herd immunity pada triwulan 1-2022 tersebut seiring dengan masifnya upaya penanganan pandemi dan vaksinasi massal, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Antara pada Senin, 31 Mei 2021.
Target tercapainya herd immunity tersebut ia ungkapkan saat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta hari ini.
Baca Juga: Soroti Larissa Chou dan Alvin Faiz yang Sedang Perang IG Story, Mbah Mijan: Pria Dimanapun Sama Saja
"Upaya penanganan pandemi dan vaksinasi massal diharapkan dapat mengendalikan laju penambahan kasus Covid-19 sehingga mempercepat terwujudnya herd immunity di triwulan 1-2022," ungkap Menkeu.
Sri Mulyani juga mengatakan, pencapaian triwulan herd immunity pada 1-2022 akan mampu mengembalikan dan memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi pada posisi sebelum terjadinya pandemi.
Oleh karenanya, ia menyebutkan pemerintah terus memastikan penanganan pandemi dan pelaksanaan vaksinasi agar terus berjalan secara efektif.
Senada dengan pemulihan ekonomi, Menkeu menuturkan berbagai langkah reformasi struktural akan tetap dilanjutkan.
Reformasi struktural, menurutnya, menjadi syarat penting agar potensi perekonomian nasional dapat dioptimalkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Reformasi struktural mencakup implementasi UU Cipta Kerja beserta aturan turunannya, pembangunan infrastruktur dasar dan digital, serta peningkatan penguasaan teknologi.
Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Bandung Buka 2 Juni 2021, Wali Kota Bandung: Menjaga Euforia Masyrakat
Pada peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja yang akan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus kinerja perekonomian ke masa yang akan datang.
Menkeu mengungkapkan bahwa kebijakan reformasi akan mampu meningkatkan investasi, memperbaiki iklim usaha, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Peran tenaga kerja yang terus tumbuh dalam periode window bonus demografi akan semakin kuat dan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Sri Mulyani kembali menegaskan reformasi struktural harus berhasil guna kepercayaan investor ke Indonesia dapat dijaga.
"Sekaligus mendorong diversifikasi ekspor baik dari komoditas maupun mitra dagang," pungkasnya.***