Network
PR SOLORAYA - Ridwan Kamil dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat yang nyentrik.
Ridwan Kamil dipandang sebagai sosok yang sangat dekat dengan masyarakat, bahkan ketika dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Setiap harinya, Ridwan Kamil sering menyapa masyarakat lewat akun media sosial pribadinya.
Selain dipandang sebagai sosok yang ramah, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, juga dikenal sebagai orang yang sukses menjadi arsitek.
Kendati demikian, Ridwan Kamil ternyata menyimpan kisah pilu sebelum sukses seperti saat ini.
Kesialan yang menimpa Kang Emil bahkan bisa diibaratkan 'bak jatuh tertimpa tangga'.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Tasikmalaya dalam artikel "Ridwan Kamil Kilas Balik ke Masa Lalu nan Sulitnya: Saya Diputusin Cinta Pertama dan Ayah Meninggal" Kang Emil mengungkap kisah pilunya pada Putri Tanjung dalam podcast, yang diunggah di kanal YouTube CXO Media.
Saat dirinya harus menyelesaikan pendidikan arsitekturnya, tepatnya saat menghadapi musim ujian akhir atau kelulusan, Ridwan Kamil dihadapkan dengan berbagai musibah.
Baca Juga: Profil Lulu Tobing yang Baru Saja Gugat Cerai Cucu Raja Kapal Padahal Belum Genap 2 Tahun Menikah
Salah satunya adalah harus kehilangan sosok ayahnya karena meninggal dunia.
“Saya dapat dua tragedi (pahit),” kata Ridwan Kamil.
“Gara-gara, satu, diputusin oleh cinta pertama,” kata Ridwan Kamil.
“Jadi, ternyata cinta pertama saya yang saya kira segala-galanya ternyata kawin sama om-om,” sambungnya.
Kang Emil bahkan sampai kehilangan arah karena dua peristiwa besar tersebut.
Baca Juga: Yogyakarta Akan Lockdown Total, Sri Sultan HB X Ungkap Penyebabnya
“Kedua, ayah saya meninggal di tahun itu. Jadi bayangin, saya down ya,” kata Ridwan Kamil.
Pikiran Ridwan Kamil kacau saat itu hingga bingung menentukan arah hidupnya.
“Pilihannya hanya antara saya gagal di ITB atau saya buktikan,” kata Ridwan Kamil.
Tentunya Ridwan Kamil memilih untuk membuktikan bahwa dirinya mampu bangkit dari keterpurukan.
Akhirnya, dengan kerja keras yang ia lakukan, Ridwan Kamil bisa melewati masa sulit itu dan menjadi seorang gubernur untuk Provinsi Jawa Barat.***(Savitri Fadhilla Utami/Pikiran Rakyat)
