Kemenag Keluarkan Aturan Soal Sholat Idul Adha 1442 Hijriah di Tengah Pandemi Covid-19

- 23 Juni 2021, 16:02 WIB
Ilustrasi sholat.
Ilustrasi sholat. /Pixabay

PR SOLORAYA - Indonesia mencatatkan lonjakan kasus yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

Bahkan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta jiwa per Selasa, 22 Juli 2021 kemarin.

Masyarakat mulai khawatir dengan lonjakan kasus Covid-19, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya merilis aturan tentang pelaksanaan sholat Idul Adha 1442 Hijriah di tengah pandemi.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Coba Tebak Mana Wanita Paling Sukses dan Ketahui Watak Aslimu

Melansir laman Antara, Kemenag tetap mengizinkan sholat Idul Adha di masjid, mushala, atau lapangan di daerah yang berada di luar zona merah, oranye, zona risiko penularan Covid-19 tinggi dan sedang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Chilil Qoumas, lewat siaran pers pada Rabu, 23 Juni 2021 di Jakarta.

"Sholat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1442H/2021M dapat diadakan di lapangan terbuka atau di masjid atau mushala, hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19 atau di luar zona merah dan oranye, berdasarkan penetapan pemerintah daerah dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat," ujar Menag.

Panduan pelaksanaan ibadah Idul Adha saat pandemi Covid-19 sudah ada edarannya, dan disetujui oleh Menag.

Baca Juga: Ingatkan Pemerintah Banyak Orang Abai Prokes Usai Divaksin, Ernest Prakasa: Bagiin Juga Cara Kerja Vaksin

Adapun surat edaran panduan tersebut ditujukan untuk kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Urusan Agama, pemimpin organisasi Islam, pengurus masjid dan musala, panitia peringatan hari besar Islam, dan warga Muslim.

Dalam edaran tersebut, meski sholat Idul Adha tetap bisa dilakukan oleh masyarakat yang berada di luar zona merah, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19, dan mencegah adanya klaster baru.

Peserta sholat Idul Adha pun harus dibatasi sebanyak 50 persen dari tempat ibadah.

Baca Juga: Beberkan Persiapan Pernikahan dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Stop Syuting Striping

Panitia juga harus mengecek suhu tubuh jemaah, dan memastikan para jemaah taat prokes, serta membawa peralatan sholat masing-masing.

Pada surat edaran Menag tersebut, lansia, orang yang baru sembuh, orang yang baru pulang dari pejalanan, tidak boleh ikut sholat Idul Adha di masjid atau tempat ibadah umum.

Khatib diharuskan memakai masker dan pelindung wajah saat ceramah. Lama ceramah pun maksimal 15 menit.

Setelah sholat Idul Adha selesai, masyarakat diminta segera pulang dan tak melakukan kontak fisik.

Takbir keliling pun dilarang untuk dilakukan masyarakat, demi menghindari kerumunan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah