Banyak Pasien Isoman Wafat, dr. Tirta: Perburukan Kondisi Akibat Dehidrasi

- 24 Juli 2021, 18:00 WIB
dr. Tirta angkat bicara soal banyaknya pasien isoman Covid-19 yang meninggal, begini yang dikatakannya.
dr. Tirta angkat bicara soal banyaknya pasien isoman Covid-19 yang meninggal, begini yang dikatakannya. /Instagram/@dr.tirta

PR SOLORAYA – Beberapa hari belakangan ramai diperbincangkan mengenai banyaknya pasien isomasi mandiri (isoman) Covid-19 yang wafat tanpa sempat mendapatkan perawatan.

Menanggapi hal tersebut, dr. Tirta ikut menyuarakan pendapatnya.

Dalam akun Instagram @dr.tirta, ia menyinggung soal infeksi dan sistemik dalam menyikapi banyaknya pasien isoman Covid-19 yang wafat.

Baca Juga: Raih Medali Pertama Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Dapat Ucapan Selamat dari Ridwan Kamil

“Perburukan kondisi akibat dehidrasi, nutrisi kurang dan mengakibatkan infeksi meluas ga hanya paru, tapi sistemik,” tulis dr. Tirta pada 24 Juli 2021.

Selain itu, nutrisi yang kurang akibat pasien susah makan mengakibatkan banyaknya pasien isoman Covid-19 yang wafat.

dr. Tirta juga mengatakan bahwa saturasi antara 90-95 persen masih terbilang aman.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia per Sabtu 24 Juli 2021: Kasus Positif Tambah 45.416, Meninggal Dunia 1.415

Namun, jika terdapat penurunan saturasi seara tiba-tiba (di bawah 85 persen), banyak pasien yang sudah tidak mau minum, makan kesulitan, segera bawa pasien ke IGD.

Ia juga mengingatkan bahwa kebutuhan nutrisi pasien isoman dengan gejala ringan hendaknya harus terpenuhi.

Cipeng, sapaan dr. Tirta, menyebut bahwa obat antivirus hanya digunakan pada pasien dengan gejala sedang-berat, sedangkan untuk pasien ringan tidak perlu.

Baca Juga: Cek Fakta, UAS Dilarang Ceramah oleh Ulama Indonesia? Simak Faktanya

“Today dari 1000an pasien yg konsul telemedisine saya,” tulis dr. Tirta.

Enam pasien dirujuk ke IGD karena adanya perburukan akibat dehidrasi, komorbid, dan saturasi drop.

“6 pasien saya rujuk ke IGD karena perburukan akibat dehidrasi, komorbid, dan saturasi drop. 3 dapet kamar (Ciamis, Jakarta, Bekasi), 3 belum (Surabaya, Blora, Jogja),” tulisnya menambahkan.

Dirinya juga menghafal betul jumlah pasien yang konsul kepada dirinya.

“1256 pasien? Hafal? Hafallah hahaha. Capek? Iya. Tapi lebh capek liatin yg meninggal,” tuturnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x