Network
BERITASOLORAYA.com - Novel Baswedan, mantan penyidik senior KPK mengingatkan mengenai bagaimana kehidupan yang harus dijalani oleh para pejabat di lembaga negara antirasuah tersebut.
Dalam kanal Youtube-nya, Novel Baswedan memberikan tanggapan mengenai rapat kerja (raker) yang diadakan di salah satu hotel bintang lima di Yogyakarta yang memakan biaya tidak sedikit.
Pada raker KPK yang diadakan pada 27-29 Oktober 2021 tersebut, ada agenda seperti sepeda santai dan lomba tumpeng yang juga disorot oleh Novel Baswedan.
Baca Juga: Kepala BPS Margo: Inflasi di Indonesia Jangan Sampai Mengganggu Daya Beli Masyarakat di Tahun Depan
"Di KPK itu memang ada raker, fokus raker adalah kerja. Soal gathering di dalamnya disisipkan pada waktu yang tidak mengganggu waktu kerja dan biasanya difokuskan untuk mempererat hubungan pegawai dengan pimpinan," kata Novel Baswedan dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel 'Kritik Raker KPK, Novel Baswedan Sindir Hidup Mewah Firli Bahuri dan Kolega'.
Para pegawai KPK yang turut dalam agenda raker itu menggunakan pesawat terbang untuk melakukan perjalanan ke Yogyakarta yang betolak dari Jakarta. Perihal akomodasi yang digunakan pegawai tersebut, ikut disorot mantan penyidik senior KPK.
Novel menilai, tindakan itu tidak sesuai dengan prinsip kesederhanaan yang seharusnya diterapkan KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi.
"Di KPK itu kalau bekerja fokusnya memperhatikan kesederhanaan, tidak bermewah-mewah tetapi bisa bekerja dengan efektif. Namun, yang terjadi dengan adanya raker tersebut tidak demikian," ungkap Novel.
Terakhir, Novel juga membandingan raker tahun 2021 dengan saat ia menjabat sebagai penyidik di KPK.
"Dulu waktu zaman saya, kegiatan KPK waktu raker itu sampai malam untuk membahas mengenai evaluasi, aturan-aturan, dan lain-lain. Raker saat ini yang terjadi malah tidak seperti itu," tutupnya.***
