Server FBI Diretas Hacker, Ada Pesan Peringatan Serangan Siber

- 15 November 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi Siber.
Ilustrasi Siber. /Shoppee/Shutterstock

BERITASOLORAYA.com - Serangan siber lagi-lagi menimpa negeri Paman Sam. Baru-baru ini, hacker berhasil memasuki sistem server email milik  Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).

Hacker tersebut kemudian langsung mengirim pesan email peringatan tentang serangan siber.

FBI sendiri tidak tinggal diam, organisasi ini langsung mendeteksi spam email dengan cepat dan langsung mematikan sistem yang digunakan untuk mengirim email palsu yang memperingatkan potensi serangan siber.

Baca Juga: Satgas Arahkan Rumah Sakit Untuk Konversi Tempat Tidur Sebagai Antisipasi Menjelang Nataru


FBI juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan melaporkan aktivitas siber yang mencurigakan. "Hacker mengirim email dari apa yang tampak seperti alamat FBI yang sah," kata biro intelijen AS itu, dikutip dari Reuters, Minggu, 14 November 2021.

Lantas siapa hacker yang berani dan bisa meretas sistem email FBI ? Salah satu grup yang sering melacak serangan siber Spamhaus Project, serangan tersebut berasal dari grup hacker asal Rusia.

Dilansir dari Pikiran Rakyat yang berjudul "Hacker Masuk ke Server Email FBI Kirim Pesan Serangan Siber".Lewat akun Twitternya, Spamhaus Project mengunggah gambar email palsu yang dikirim email asal Rusia tersebut.

Baca Juga: Waspada! Ini Dampak Game Online Bagii Anak SD Yang Wajib Diketahui

Pesan peringatan palsu juga ditandatangani oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, sedangkan FBI adalah bagian dari Departemen Kehakiman AS.

FBI juga mengatakan kalau perangkat keras yang terkena serangan peretasan tersebut sudah dimatikan dengan cepat dan masalahnya juga sudah ditemukan.

FBI juga meminta masyarakat untuk memahami insiden yang berlangsung dan juga meminta masyarakat Amerika untuk waspada terhadap serangan tersebut.

Baca Juga: Stop! Jangan Minum Air Dingin Saat Kepanasan! Ini Alasannya


Sending IP: 153.31.119.142 (https://t.co/En06mMbR88)
From: [email protected]
Subject: Urgent: Threat actor in systems pic.twitter.com/NuojpnWNLh— Spamhaus (@spamhaus) November 13, 2021

Amerika Serikat memang menjadi negara yang paling sering mendapatkan serangan siber dan juga mata - mata siber.

Biasanya grup hacker dari Tiongkok dan Rusia yang sering menyerang sistem keamanan negeri Paman Sam tersebut.

Baca Juga: Juru Bicara PT. Pertamina Akan Mengupayakan Agar Kebutuhan BBM masyarakat Dapat Terpenuhi di Masa Pandemi

Beberapa bulan yang lalu, peretasan SolarWinds menjadi salah satu upaya spionase paling terkenal.

Hacker Rusia berhasil menembus 9 agen AS selama serangan itu dalam upaya untuk menembus dan mengambil rahasia pemerintah.

Para hacker ini diduga melakukan operasi dengan menginfeksi perangkat lunak dengan kode berbahaya yang memberi mereka akses ke jaringan lembaga pemerintah AS.***

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah