10 Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan 

- 1 Desember 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi uang /Pixabay/
 
BERITASOLORAYA.com - Menurut sistem ekonomi uang memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai alat penukaran (jual beli), sebagai alat penimbun kekayakan dan beberapa fungsi lain. 
 
Beberapa individu ataupun keluarga memiliki sistem pengaturan dalam keuangan sendiri.
 
Ada yang cenderung investasi memikirkan jangka panjang dan ada juga beberapa orang yang menggunakan uang sesuai keinginannya, tanpa berpikir panjang.
 
 
Ada pula orang-orang tertentu mudah mengatur dan memutar penggunaan uang, menutupi satu kebutuhan dengan kebutuhan yang lain. 
 
Nah, dikutip dari akun instagram @parentalk.id, menjelaskan tentang 10 kesalahan keuangan.
 
Dari 10 hal tersebut dapat diambil manfaatnya dan dijadikan pembelajaran, mungkin juga diterapkan sebagai pengelolaan sistem keuangan. 
 
 
Berikut 10 kesalahan tersebut. 
 
1. Semua uang ditempatkan dalam satu rekening tabungan biasa. 
 
2. Menggunakan uang sesuai keinginan. Bahkan menggunakan dana darurat, untuk keadaan yang tidak mendesak (tidak darurat). 
 
3. Tidak memanfaatkan fasilitas dengan baik, seperti tidak menggunakan asuransi kesehatan BPJS.
 
Padahal hal itu sangat penting, untuk sakit yang mendesak. 
 
 
4. Pemborosan untuk hal-hal yang kurang penting seperti jajan. Apalagi jajan per bulan bisa mencapai setengah dari penghasilan. 
 
5. Berhutang untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan. Hak itu sering dilakukan, berhutang hanya kerana mengikuti tuntutan gaya hidup di masyarakat. 
 
6. Menghabiskan semua penghasilan tanpa menyisihkan 10% untuk investasi atau tabungan darurat. 
 
 
7. Mudah berhutang. Apalagi berhutang di kartu kredit, paylater dan per bulannya hanya membayar tagihan minimum. 
 
8. Hobi nyicil perlu dikurangi. Khususnya bagi yang hobi nyicil 0%, bahkan untuk pembelian yang sudah terjadi dalam jangka waktu tak menentu. 
 
9. Tidak memiliki dana Cash darurat, tapi hobi melakukan trading demi uang, perlu dikurangi. 
 
 
10. Tidak memperdulikan pensiun. Contohnya menunda investasi untuk kebutuhan pensiun.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah