Dibayangi Omicron, Rupiah Dikabarkan Melemah

- 6 Desember 2021, 17:39 WIB
Rupiah melemah pada perdagangan Senin, 20 September 2021
Rupiah melemah pada perdagangan Senin, 20 September 2021 /Antara News
BERITASOLORAYA.com - Covid-19 varian Omicron dimulai dari kasus di Afrika Selatan. Kemudian, merambah dibeberapa negara bagian Eropa lainnya.
 
Bayangan varian baru, kasus Omicron, menyebabkan nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan melemah. 
 
Hal tersebut terjadi pada transaksi antar bank di Jakarta awal pekan. Potensi melemahnmhnya kurs rupiah diduga karena terbayang adanya Covid-19 varian Omicron. 

Senin, pagi kurs rupiah melemah hingga 11 poin atau 0,08 persen. Posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, Rp. 14.420 per dolar AS berubah menjadi keposisi Rp. 14.431 per dolar.

Baca Juga: Sisi Lain Menteri BUMN, Gus Miftah: Bahagia Itu Berasal Dari Pikiran Kamu

Analisis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya mengatakan bahwa hal tersebut masih sam dengan pekan yang lalu. Penyebab munculnya berita varian Omicron yang belum pasti , volatilitas di pasar valas masih tinggi. 
 
"Hampir sama dengan pekan lalu, potensi volatilitas di pasar valas masih sangat tinggi, sebab penyebaran varian Omicron yang masih belum dipastikan," ujarnya. 
 
Selain itu, percepatan normalisasi dari kebijakan The Fed yang mengakibatkan inflasi yang mengalami kenaikan secara signifikan memungkinkan sentimen negatif bagi rupiah. 
 
Ia berharap kondisi ekonomi membaik serta terkendalinya pandemi sehingga mampu menopang rupiah dari pelemahan yang mendalam.
 
"Dari dalam negeri, belum banyak sentimen  perkembangannya, tapi diharapkan kondisi ekonomi membaik dan pandemi terkendali yang diharapkan bisa menopang rupiah dari pelemahan yang lebih dalam,"ujarnya. 
 
Pasalnya, pergerakan rupiah hari ini, dinyatakan Rully sekitar Rp. 14.383 per dolar hingga Rp. 14.415 per dolar. 
 
 
Sedangkan, pada hari Jum’at, 3 Desember 2021 rupiah melemah 22 poin atau 0,15 persen. Jadi berada diposisi Rp. 14.420 per dolar AS yang dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp.14.398 per dolar Amerika Serikat.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah